Home

Media Informasi Seputar Arsitektur

Tuesday, May 17, 2016

Skripsi Perumahan Buru PT. KIMA Konsep Arsitektur Hijau BAB III



BAB III
TINJAUAN KHUSUS
PERUMAHAN BURUH PT. KIMA BERKONSEP ARSITEKTUR HIJAU DI MAKASSAR

A.   Tinjauan Kota Makassar
1.      Sejarah Kota Makassar
Kota Makassar dahulunya bernama Ujung Pandang adalah wilayah kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo yang terletak pada pesisir pantai sebelah Barat semenanjung Sulawesi Selatan. Pada mulanya merupakan Bandar kecil yang didiami oleh Suku Makassar dan Suku Bugis yang dikenal sebagai pelaut ulung dengan perahu phinisi atau palari.
2.      Kondisi wilayah Makassar
a.       Keadaan geografis
Secara geografis Kota Metropolitan Makassar terletak di pesisir pantai Barat Sulawesi Selatan pada koordinat 119­018’27,97”-119032’31,03” Bujur Timur dan 5000’30,18”-5014’6,49” Lintang Selatan dengan luas wilayah 175.77 km2 dengan batas-batas berikut:
1)      Batas Utara: Kabupaten Pangkajene Kepulauan
2)      Batas Timur: Kabupaten Maros
3)      Batas Selatan: Kabupaten Gowa
4)      Batas Barat: Selat Makassar
Secara adiministrasi Kota Makassar terbagi atas 14 Kecamatan dan 142 kelurahan dengan 885 RW dan 4446 RT. Ketinggian Kota Makassar bervariasi antara 0-25 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara antara 200C sampai dengan 320C. Kota Makaasar diapit dua buah sungai yaitu: Sungai Tallo yang bermuara disebelah Utara Kota dan Sungai Jeneberang bermuara pada bagian Selatan Kota.

b.      Keadaan iIklim
Berdasarkan pencatatan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, secara rata-rata kelembaban udara sekitar 77 persen, temperature udara sekitar 26,20C-29,30C, dan rata-rata kecepatan angin 5,2 knot.
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar 2010)
c.       Pola tata guna lahan
Kota Makassar dapat dikategorikan penggunaan lahan Non-urban sekitar 87% dari luas wilayah keseluruhan. Namun saat ini pemerintah telah menetapkan aturan tentang Rencana Tata Ruang Kota.
3.      Kondisi sosial kependudukan Kota Makassar
Penduduk Kota Makassar tahun 2012 tercatat sebanyak 1.369.606 jiwa yang terdiri dari 76.744 laki-laki dan 692.862 perempuan. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin penduduk Kota Makassar yaitu sekitar 97,67 persen, yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk laki-laki.
Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukkan bahwa penduduk masih berkonsentrasi diwilayah kecamatan Biringkanaya, yaitu sebanyak 177.116 atau sekitar 12,93 persen dari total penduduk, disusul kecamatan Tamalate sebanyak 176.947 jiwa (12,96 persen).
Kecamatan Rappocini sebanyak 154.184 jiwa (11,26 persen), dan yang terendah adalah kecamatan Ujung Pandang sebanyak 27,201 jiwa (1,99 persen).
Ditinjau dari kepadatan penduduk kecamatan Makassar adalah terpadat yaitu 32.550 jiwa per km persegi, disusul kecamatan Mariso (31.057 jiwa per km persegi), kecamatan Mamajang (26.298 jiwa per km persegi). Sedang kecamatan Tamalanrea merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 3.305 jiwa per km persegi, kemudian kecamatan Biringkanaya (3.673 jiwa per km persegi), Manggala (5.089 jiwa per km persegi), kecamatan Ujung Tanah (7.934 jiwa per km persegi), kecamatan Panakkukang 8.347 jiwa per km persegi.
           Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah tersebut masih memungkinkan untuk pengembangan daerah permukiman terutama di tiga kecamatan yaitu Biringkanaya, Tamalanrea dan Manggala.
TABEL   3.1
JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN DI KOTA MAKASSAR
2012

KODE WIL


KECAMATAN

PENDUDUK
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
2011
2012
2002-2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
010
MARISO
56.408
56.524
0,59
020
MAMAJANG
59.560
59.170
-0,35
030
TAMALATE
172.506
176.947
2,89
031
RAPPOCINI
152.531
154.184
1,81
040
MAKASSAR
82.478
82.027
-0,25
050
U. PANDANG
27.160
27.201
-0,94
060
WAJO
29.639
29.630
-1,76
070
BONTOALA
54.714
54.515
-0,88
080
UJUNG TANAH
47.133
47.129
0,21
090
TALLO
135.574
134.783
1.10
100
PANAKKUKANG
142.729
142.308
0,94
101
MANGGALA
118.191
122.838
4,24
110
BIRINGKANAYA
169.340
177.116
5,88
111
TAMALANREA
104.175
105.234
2,14
7371
MAKASSAR
1.352.136
1.369.606
1.78
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar
Dalam angka 2013





B.   Keterkaitan Antara Kegiatan Kawasan Terpadu
1.      Kawasan permukiman
Pengembangan kawasan permukiman di Kota Makassar akan dialihkan ke wilayah pinggiran Kota. Kebijakan ini berangkat dari sebagai tuntutan akan perluasan dan pengembangan kota terkait dengan kepentingan Kota Makassar menuju Kota Metropolitan. Beberapa wilayah dipinggiran Kota yang berbatasan dengan Kabupaten-kabupaten lain telah diproyeksikan sebagai kawasan permukiman baru tersebut. Pengembangan sejumlah fasilitas, diharapkan bisa menstimulasi pertumbuhan kawasan permukiman itu.

TABEL 3.2
JUMLAH BANGUNAN PERUMAHAN MELALUI PERUM PERUMNAS
MENURUT RENCANA PEMBANGUNAN TAHUN 2012 DI KOTA MAKASSAR

LOKASI
TIPE
JUMLAH
RI.27
RSH. 36
RS. 30
RS. 36
RS. 45
RS. 54
MAIZONET
RUKO
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Panakkukang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Antang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Antang manggala
-
164
-
46
-
-
-
-
212
Antang Unhas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Antang Unhas Exiting
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Antang AMD + KSB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tamalanrea
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sudiang
-
-
-
51
48
-
-
-
99
JUMLAH
-
164
-
99
48
-
-
-
311
Sumber : Perum Perumnas Regional VII Makassar
Dalam angka 2013



Rancangan kawasan permukiman tersebut adalah:
1)      Kawasan di sekitar Biringkanaya, yang diharapkan akan mengarahkan pengembangan kawasan permukiman kearah Kabupaten Maros. Keberadaan Kawasan Industri dan Olahraga Terpadu di kawasan itu diharapkan menjadi daya tarik yang akan mendorong lahirnya permukiman baru.

2.      Kawasan industri terpadu
Misi kawasan Industri Terpadu adalah meningkatkan pengembangan kawasan sebagai Pusat Industri (Selektif) Terpadu dalam skala Global, membatasi pertumbuhan dan pemanfaatan ruang sebagai kawasan pergudangan, serta mendorong tumbuhnya ruang-ruang pendukung kawasan yang bisa mendukung Kawasan dapat Tumbuh dan berkembang secara optimal.
Perusahaan industri di Makassar tahun 2012 sebanyak 157 buah dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.457 orang.
TABEL 3.3
JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG, TENAGA KERJA, INPUT OUTPUT, NILAI TAMBAH MENURUT KECAMATAN DI KOTA MAKASSAR
2012
KODE WIL
KECAMATAN
PERUSAHAAN
TENAGA KERJA

(1)
(2)
(3)
(4)
010
MARISO
4
42
020
MAMAJANG
8
31
030
TAMALATE
13
58
031
RAPPOCINI
7
31
040
MAKASSAR
17
94
050
U. PANDANG
8
39
060
WAJO
9
26
070
BONTOALA
3
13
080
UJUNG TANAH
-
-
090
TALLO
5
24
100
PANAKKUKANG
19
76
101
MANGGALA
12
79
110
BIRINGKANAYA
30
787
111
TAMALANRE
22
158
7371
MAKASSAR
157
1.457
Sumber : Perum Perumnas Regional VII Makassar
Dalam angka 2013
Keberadaan kawasan industri ini menjadi dasar utama dalam mengembangkan perumahan di sekitar kawasan pengembangan permukiman.

C.   Prediksi Konsumen dan Kebutuhan Hunian Baru
1.      Jumlah hunian
Berpatokan pada jumlah tenaga kerja terbanyak, maka perkembangan rata-rata jumlah tenaga kerja yang diambil dasar sebanyak 787 orang. Dengan demikian jumlah tenaga kerja 10 tahun mendatang dapat diproyeksikan dengan memakai rumus Geometrik, yaitu:
Pn = Po (1 + i)n
Dimana:      Pn           = Jumlah tenaga kerja tahun proyeksi
                    Po         = Jumlah tenaha kerja tahun dasar
                    n              = Jangka waktu dalam tahun
                    i           = Rasio pertambahan tenaga  kerja per tahun
Maka jumlah tenaga kerja tahun 2023 adalah:
P2023             = 787 (1 + 0,016)2023
                    = 799.592  (800 orang)
Maka prediksi jumlah tenaga kerja tahun 2023 adalah:
90% x 800 = 720 orang
Jumlah rumah tambahan yang diharapkan tersedia dapat dihitung dengan menggunakan rumus di ,bawah ini:
Rtp =
Dimana:    Rtp          = Jumlah rumah tambahan yang harus tersedia
                 Pn           = Jumlah tenaga kerja tahun hitungan
                 L          = Angka rata-rata jumlah anggota keluarga yang
                                diharapkan ideal
Maka jumlah rumah tambahan yang diharapkan mampu tersedia untuk 10 tahun mendatang adalah:
 Rtp =
                 =            
                 = 376,75 rumah ~ 378 rumah
Jadi, peluang untuk membangun Perumahan Buruh PT. KIMA Berkonsep Arsitektur Hijau sangat besar, karena jumlah hunian yang dibutuhkan adalah 378 rumah.
2.      Penentuan type hunian
Penentuan type unit hunian disesuaikan dengan tingkat pendapatan masyarakat menengah kebawah.
Adapun type unit hunian yang akan direncanakan adalah:
1)      Type 36
2)      Type 45
3.      Penentuan besaran kapling unit hunian
a.       Golongan menengah kebawah  T 36
Asumsi bahwa bangunan type 36 akan dibangun dengan arsitektur panggung (eksplorasi), maka besaran kapling type 36 adalah:
Luas bangunan :
-           Panjang 6 m
-           Lebar 6 m
Luas lahan :
-          Panjang 12 m
-          Lebar 6 m
-          Garis sempadan (teras ke jalan) 2 m
-          Garis kapling ke belakang rumah 2 m


Bentuk lahan :
Taman belakang
Taman depan
Bangunan
 




Luas terbangun            = 36 m2
Luas tidak terbangun  = 24 m2
Luas lahan LT + LTT  = 60 m2
b.      Golongan menengah kebawah  T 45
Asumsi bahwa bangunan type 45 akan dibangun dengan arsitektur panggung (eksplorasi), maka besaran kapling type 45 adalah:
Luas bangunan :
-           Panjang 6,5 m
-           Lebar 7 m
Luas lahan :
-          Panjang 11,5 m
-          Lebar 7 m
-          Garis sempadan (teras ke jalan) 3 m
-          Garis kapling ke belakang rumah 2 m
Bentuk lahan :
Taman belakang
Taman depan
Bangunan
 




Luas terbangun            = 45,5 m2
Luas tidak terbangun  = 35 m2
Luas lahan LT + LTT  = 80,5 m2



Jadi, berdasarkan analisa di atas maka type unit hunian yang direncanakan adalah:
a.       Type 36 / 60
b.      Type 45 / 75
4.      Jumlah unit hunian setiap type
Adapun perbandingan jumlah hunian mulai dari type terbesar ke terkecil adalah = 1 : 2
Dimana
a.       Type 45 sebanyak 126 unit
b.      Type 36 sebanyak 252 unit
Jadi jumlah keseluruhan hunian adalah 378 unit

D.   Pengadaan Perumahan Berkonsep Arsitektur Hijau
1.      Urgensi pengadaan
Sebagai dasar motivasi atas urgensi pengadaan perumahan berkonsep arsitektur hijau yang akan diwujudkan antara lain:
a.       Pengadaan perumahan yang memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan ramah lingkungan.
b.      Pengadaan perumahan yang berdaya tarik harmoni dalam kehidupan bermasyarakat khususnya buruh KIMA
c.       Memenuhi tuntutan salah satu sarana permukiman bagi buruh dalam suatu hunian rumah yang ramah lingkungan.
2.      Tujuan pengadaan
Pengadaan perumahan berkonsep arsitektur hijau di Makassar saat ini dinilai sangat penting dilaksanakan, melihat urgensinya yang sangat mendasar sebagai perwujudan dari pengadaan bertujuan antara lain:
a.       Memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi buruh yang bekerja di KIMA.
b.      Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan (papan) bagi buruh/karyawan yang berpebghasilan rendah.
c.       Mewujudkan penerapan konsep arsitektur hijau yang mempengaruhi perilaku dan mengarah pada pembentukan SDM yang lebih baik.
3.      Sasaran pengadaan
Sasaran pengadaan ini ditujukan pada buruh atau karyawan pada perusahaan Kima yang ingin bermukim dekat dari temapat kerjanya dengan dengan transportasi yang terjangkau dan biaya relatif terjangkau.
4.      Keuntungan pengadaan
a.       Bagi penghuni
1)      Memungkinkan mendapatkan pelayanan lingkungan yang lebih baik dan lengkap.
2)      Memungkinkan mendapatkan lingkungan yang mudah dijangkau dari tempat kerja.
3)      Terwujudnya keinginan untuk hidup bersosialisasi dan mendapatkan lingkungan yang medukung nilai silaturahmi dan solidaritas diantara masyarakat sebagai bagian dari karyawan Kima.
b.      Bagi pengelola
Dapat menjadi sarana investasi yang baik di dunia sekaligus sebagai sarana kepedulian atas dasar faktor ekonomi masyarakat yang menempati perumahan tersebut.
c.       Bagi pemerintah
1)      Terwujudnya peraturan-peraturan yang memperhatikan kenyamanan lingkungan.
2)      Dikembangkan kepranataan dan instrument pembangunan perumahan dan permukiman yang berorentasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan sosial.


5.      Analisis kegiatan
a.       Pelaku kegiatan
Pelaku kegiatan dalam perumahan terdiri dari:
1)      Penghuni
Sesuai dengan hasil survei yang menjadi target penghuni utama perumahan adalah masyarakat menengah ke bawah, yakni buruh KIMA
b.      Jenis kegiatan
1)      Kegiatan penghuni
a)      Kegiatan in door
Kegiatan yang berlangsung di dalam rumah, terdiri dari kegiatan santai, makan, istirahat/tidur, dan lain-lain.
b)      Kegiatan out door
Kegiatan yang berlangsung di luar rumah, terdiri dari kegiatan santai/rekreatif seperti jogging, duduk-duduk, olaharaga, menikmati keindahan alam, dan lain-lain.

c.       Karakteristik ruang
Sebuah rumah tentunya memiliki karakteristik ruang tersendiri, terkait hal tersebutkhususnya untuk tipe perumahan menengah kebawah, beberapa jenis ruang atau kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam mendesain, diantaranya:
1)      Ruang tamu
Rumah publik ini harus mudah diakses dengan jalur sirkulasi agar penghawaan maupun pencahayaan lebih tersalurkan dengan bebas. Selain itu juga ditempatkan beberapa tanaman-tanaman di dalam ruangan. Dengan demikian ruangan ini juga sekaligus menghasilkan CO2 tersendiri.
2)      Ruang tidur
Ruangan ini nantinya ditempatkan pada bagian depan dan belakang rumah agar lebih mendapatkan udara dan cahaya alami dari luar bangunan.
3)      Ruang makan
Ruangan ini nantinya bergandengan dengan ruang tamu yang haya dipisahkan oleh partisi berupa tanaman-tanaman sehingga sirkulasi yang masuk dari arah depan bisa tersalurkan ke bagian paling belakang yaitu dapur dan ruang makan atau ruang keluarga, begitupula sebaliknya.
4)      Ruang keluarga
Begitu pula dengan ruangan ini perlu adanya bukaan agar sirkulasi maupun cahaya cukup masuk untuk membuat suasana tempat santai ini menjadi lebih nyaman.
5)      Kamar mandi (WC)
Sebagai ruang yang digunakan untuk membersihkan diri, dalam hal lain kebanyakan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Maka dari itu nantinya km/wc ditempatkan di bagian belakang agar mendapatkan cahaya maupun penghawaan yang cukup. Sehingga dapat mengeluarkan bau dan meghasilkan km/wc yang sehat.

NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX

<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB II