BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanasan global saat ini sedang menjadi isu sentral di wacana lingkungan dunia. Pemanasan global telah menyebabkan degradasi kualitas lingkungan serta perubahan iklim yang sicnifikan, di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia, seperti yang terjadi di negara kita Repoblik Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Belum usai berbenah menata lingkungan, krisis ekonomi global kembali menggoyang sendi-sendi kehidupan kota dan kita, termasuk sektor properti. Krisis yang datang beruntun dan bertubi-tubi seharusnya sanggup menggugah kesadaran kita. Salah satu penyebab munculnya pemanasan global adalah penebangan pohon. Penebangan pohon mengakibatkan terjadi banjir, tanah longsor dan berkurangnya habitat-habitat tanaman tertentu. (www//htt,Sindo//tty, Sul-Sel Go Green)
Bentuk arsitektur bangunan (rumah, gedung) harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan (rumah, gedung) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Ibarat tubuh, kita perlu melakukan diet mengurangi kadar kolesterol dalam bangunan dan menjadikan bangunan lebih langsing dan segar yang dapat menyehatkan diri sendiri (kantong tabungan, bangunan, penghuni) dan lingkungan (warga, kota) serta menghindari stroke komplikasi sosial. Untuk itu, kita perlu mengenali pokok-pokok permasalahan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan.
Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau (green city), properti hijau (green property), bangunan hijau (green building), kantor/sekolah hijau (green school/office), hingga pemakaian produk hijau (green product) terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.
Desain bangunan hijau (green building) , dapat memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak terbarukan. Hijau di interpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik), mensyaratkan hemat bahan efisien, praktis, ringan, tapi kokoh dan berteknologi tinggi, tanpa mengurangi kualitas bangunan yang dapat memperbaiki kualitas lingkungan kota, memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, menciptakan ruang-ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, dapat mengurangi emisi Co2, mereduksi panas, memfasilitasi pejalan kaki, membentuk estetika, ruang terbuka yang bebas polusi, serta koridor udara bagivegetasi, mendinginkan udara sekitar bangunan, dan salah satu upayah untuk mengurangi pemanasan global (www//htt, Green Architecture, Budi Purnomo).
Faktor
penting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia.
Pertambahan jumlah penduduk merupakan faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan pemukiman dan kebutuhan prasarana dan sarana. Pertambahan jumlah
penduduk juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan energi seperti
energi listrik. Ruang terbuka hijau semakin terdesak keberadaannya dan berubah
menjadi bangunan untuk mencukupi kebutuhan fasilitas penduduk kota.
Kota Makassar secara administratif adalah
sebagai ibukota provinsi Sulawesi Selatan, dan juga sebagai pusat pengembangan
wilayah, pusat pelayanan dan merupakan kota
terbesar di Kawasan Timur Indonesia.
Arus migrasi dan urbanisasi merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat
dibendung selama dalam persepsi manusia, kota dikesankan lebih banyak
mengandung hal positif ketimbang negatif, maka arus urbanisasi tidak dapat dicegah
karena adanya persepsi bahwa kota-kota besar merupakan jantung kehidupan yang
menjanjikan sarana dan kebebasan serta area untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
individu. Persepsi ini berkembang karena pada kenyataannya kota-kota besar
adalah pusat aktivitas seperti perdagangan, industri, pendidikan, pariwisata
dan kebudayaan.
Manusia terus bertambah, tetapi lahan
tidak pernah bertambah. Manusia terus membutuhkan tempat hunian, tetapi ruang
makin sempit, Ini membuat harga tanah terus meroket. Keterbatasan lahan yang tersedia untuk menampung
kebutuhan hunian didaerah pusat kota, dan semakin mahalnya harga tanah
memberikan alternatif untuk membangun sarana secara vertikal. Pembangunan hunian
secara vertikal ini yang disebut rumah susun atau apartemen. Di masa yang akan datang, cepat atau lambat, apartemen
akan menempati posisi strategis dalam konteks hunian. Hanya beberapa kalangan
tertentu saja yang dapat membangun rumah besar di tengah kota. Penduduk
kota-kota besar di Indonesia, terutama yang penduduknya di atas 2,5 juta jiwa,
seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Makassar, perlu mulai
mempertimbangkan bahwa tinggal di apartemen adalah hal yang tidak dapat
dihindari. Hal ini menimbulkan gaya hidup masyarakat yang cenderung
menginginkan kepraktisan di kota besar yang padat aktivitas.
Makassar sebagai
pintu gerbang dan pusat pembangunan kawasan timur Indonesia pada dasawarsa
terakhir ini akan banyak di
kunjungi
orang dari dalam dan luar negeri dengan bermacam-macam tujuan, baik yang
bertujuan bisnis, pariwisata, kedinasan dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan
tumbuhnya usaha-usaha perdagangan, industri, perbankan, administrasi pemerintah
serta jasa-jasa lainnya. Usaha-usaha tersebut mempunyai hubungan dengan wilayah
yang luas yang mengakibatkan banyaknya gerak perpindahan barang dan jasa.
Selama berkunjung, pengunjung
tentunya membutuhkan sarana akomodasi yang tepat agar dapat menjalankan kegiatan
dinas, perdagangan, pariwisata ataupun bisnis mereka dengan baik dengan waktu
seefesien mungkin dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk menunjang
kegiatan mereka.
Apartemen bukan hal baru lagi dalam
bisnis properti sebagai suatu usaha yang bisa memberikan keuntungan dan
memiliki pasar yang berbeda. Karena itu beberapa tahun terakhir ini banyak
pemilik apartemen yang menurunkan jangka waktu penyewaannya akibat calon
penghuni apartemen banyak yang maunya bulanan . Bisa sampai enam bulan bahkan ada
beberapa yang mau menyewakannya dari bulan ke bulan. (Solusi Baru Bisnis Properti,
Majalah Konstruksi, No 242, Edisi Desember, 1996)
Sebagai solusinya, perlu diadakan
alternatif lain untuk mengatasi kekurangan apartemen. Konsep apartemen lahir untuk mengantisipasi
kesulitan dalam melayani tamu yang akan menginap jangka panjang dan mengatasi
kelesuan bisnis apartemen untuk hunian jangka pendek serta adanya kecenderungan
pasar apartemen yang sudah berubah, baik karena layanan maupun fasilitas,
seperti layaknya hotel berbintang.
Berdasarkan dari uraian di atas maka apartemen
hijau lahir untuk mengantisipasi kesulitan tamu yang akan
menginap jangka panjang,
menciptakan ruang-ruang pablik, keterbukaan ruang, hubungan ruang luar-dalam
yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang yang secara
klimatik berfungsi untuk sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan alami merata ke
seluruh ruangan agar hemat energi, menciptakan publik baru yang bebas polusi
dan bermanfaat bagi lingkungan kota, menambah emisi Co2, sebagai
fasilitas jasa hunian yang komersial, salah satu upayah untuk mengurangi pemanasan global,
serta adanya kecenderungan pasar apartemen yang sudah berubah baik karena
layanan maupun fasilitas. Sehingga dapat menarik minat masyarakat baik yang
bertujuan bisnis, pariwisata, kedinasan dan lain-lain yang di lengkapi
dengan fasilitas penunjang seperti layaknya
hotel berbintang.
B. Rumusan Masalah
1.
Non arsitektural
a.
Bagaimana kebutuhan dan keinginan konsumen apartemen ?
b.
Bagaimana sistem pengelolaan apartemen di Makassar ?
2.
Arsitektural
a.
Bagaimana
mewujudkan
perencanaan apartemen sesuai dengan lingkungan dengan segala fasilitas
penunjang ?
b.
Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk perancangan
apartemen sehingga dapat menunjang fungsinya sebagai fasilitas jasa hunian yang
komersial,
ramah lingkungan dan mudah
dijangkau oleh konsumen
?
c.
Bagaimana mengungkapkan program ruang dari apartemen yang meliputi kebutuhan ruang, besaran ruang
dan persyaratan ruang
?
d.
Bagaimana mewujudkan bentuk dan penampilan bangunan yang
menudukung fungsi bangunan
?
e.
Bagaimana
struktur, material dan utilitas bangunanan ?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1.
Tujuan pembahasan
Menyusun suatu landasan konseptual perancangan apartemen hijau sesuai dengan
kebutuhan penghuni yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk fisik maupun non fisik.
2.
Sasaran pembahasan
Transormasi konsep ke dalam
perancangan apartemen
hujau di kota Makassar.
D. Lingkup Pembahasan
Pembahasan dibatasi pada disiplin ilmu arsitektur yang
membahas Apartemen
dan arsitektur hijau dalam upaya mendapatkan konsep perencanaan.
E. Metode dan Sistematika Pembahasan
1.
Metode pembahasan
Pembahasan didasarkan pada metode
analisa sentwsa, untuk mendapatkan data konkrit yang dilanjutkan
strukturalisasi data dan analisa untuk mendapatkan alternatif terbaik untuk
konsep perencanaan fisik.
2.
Sistematika penulisan
Pertama : Pendahuluan, menguraikan tentang latar
belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan,
lingkup pembahasan, metode dan sistematika pembahasan.
Kedua : Tinjauan umum, menguraikan tentang tinjauan apartemen, tinjauan hijau, tinjauan
apartemen hijau, studi banding pada
bangunan hijau.
Ketiga : Tinjauan khusus apartemen di Makassar,
menguraikan tentang gambaran umum kotamadya Makassar, prospek pengadaan apartemen hijau di Makassar dan
tinjauan apartemen
hijau dan peruntukannya.
Keempat : Kesimpulan, menguraikan tentang kesimpulan
umum apartemen hijau, kesimpulan khusus apartemen hijau.
Kelima : Acuan dasar
perancangan,
menguraikan tentang acuuan
pendekatan
makro dan
acuan pendekatan mikro.
NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX
Author boleh saya minta full filenya ngga? Tolong diemail ke hippiemay@gmail.com ya terimakasih
ReplyDeleteIya, boleh tp di share ya websitex
Deletebiar ditambahkan lg file skripsinya
dan biar ada yg request
Udah aku kirimkan di emailx, silahkan
Deletekak saya mau full filenya, tolong kirimkan ke intanmardiyah@gmail.com
ReplyDeleteSudah aku kirimkan di emailx Intan
ReplyDeletekak saya juga minta filenya kirim ke hardiana16@gmail.com
ReplyDelete