Home

Media Informasi Seputar Arsitektur

Tuesday, May 17, 2016

Skripsi Mall / Pusat Perbelanjaan BAB III



BAB III
TINJAUAN KHUSUS PUSAT PERBELANJAAN
DI KABUPATEN FAKFAK
A.      Tinjauan Umum Kabupaten Fakfak
1.    Kondisi Geografis
Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten di propinsi papua barat, indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di kota Fakfak. Kabupaten fakfak mempunyai luas wilayah 14,320 Km2  terletak antara 13130’-13840’ BT dan 225’-4 LS memiliki 9 (sembilan distrik dan terbagi dalam 125 kampung (Data tahun 2015). Wilayah yang mempunyai luas tersebar adalah distrik karas 70,40% dari luas total wilayah kabupaten. Kabupaten Fakfak  berbatasan dengan :
a.    Sebelah utara berbatasan dengan teluk bintuni
b.    Sebelah selatan berbatasan dengan laut arafura
c.    Sebelah Barat berbatasan dengan laut seram dan teluk berau
d.   Sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kabupaten kaimana

Jarak ibu kota Distrik dengan ibukota kabupaten yang terdekat adalah  Distrik Fakfak Tengah (fakfak-Raduria) sekitar 12-km, sedangkan yang terjauh adalah jarak fakfak dengan Malakuli yaitu 200 km (distrik karas).
Kota Fakfak merupakan salah satu kota tertua di papua data tahun 2014 menunjukan bahwa sebanyak 722,52 ha,lahan di kabupaten fakfak digunakan untuk perumahan/permukiman, 6274,58 ha jasa perkantoran, 9,9 ha untuk ladang/tegalan, dan sisanya digunakan untuk yang lain.
2.    Kondisi Klimatologis Kabupten Fakfak
a.       Kota pesisir dengan keadaan wilayah datar
b.      Ketinggian 0 s/d 50 m dari permukaan laut
c.       Kemiringan tanah 40% sebagian berkisar antara 15-40%
d.      Kelembaban udara 85,6%
e.       Suhu udara rata-rata 23,20°C s/d 30,00 C°
f.       Curah hujan tahunan antara 493,10 mm s/d 62,4 mm.
Jumlah penduduk kabupaten fakfak berdasarkan perhitungan sampai akhir tahun 2014 adalah 66.828 jiwa dengan pertumbuhan antara tahun 2012 s/d 2014 adalah 3,24%.
3.      Kondisi Sosial Kabupaten Fakfak
a.    Kondisi kependudukan
Jumlah penduduk disuatu daerah merupakan aset dan potensi pembangunan yang besar dan memberikan kontribusi bila penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya bila jumlah penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan. Dalam perannya terhadap pembangunan ekonomi, dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai konsumen dan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi.
b.    Kondisi Kependidikan
Edgar Dalle mengungkapkan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Dari pengertian diatas dapat kita katakan bahwa salah satu peranan pendidikan adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat mendukung pembangunan. Dengan demikian Pendidikan  adalah salah satu komponen penting dalam menggerakan roda pembangunan, bahkan pendidikan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan itu sendiri. Seperti halnya di Papua, dinamika pembangunan terasa semakin cepat ditandai dengan semakin meningkatnya mutu pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut Kualitas maupun kuantitas pendidikan juga semakin meningkat seiring semakin cepatnya laju pembangunan di tanah Papua.
c.    Kondisi Pariwisata
Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004. Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan, hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya. Selain itu wisata alam juga menjadi salah satu andalan Papua Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan. Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter. Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan
Di bidang pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun udara.
Potensi wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pariwisata antara lain,
1)   Desa Ubadari (sumber air),
2)   Distrik Kokas dengan pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami
3)   Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut Tapurarang. Yaitu lukisan peninggalan zaman megalitikum pada dinding-dinding gua.
4)   Masjid Tua Patimburak – masjid tertua di Papua yang didirikan pada tahun 1870.
d.   Kondisi Perdagangan
Untuk meningkatkan keunggulan wilayah/daerah masing-masing di kabupaten fakfak, pemerintah merencanakan pembangungan daerah yang dilakukan dengan cara meningkatkan fungsi masing-masing wilayah distrik sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliknya dengan pengembangan kawasan strategis daerah.
Kawasan Reklamasi Thumburuni Fakfak direncanakan sebagai pusat kawasan perdagangan baru yang bermanfaat untuk menampung aktivitas wilayah perkotaan dan kawasan ini akan menjadi kawasan khusus berkembangnya pusat-pusat central bisnis. Dilakukan penataan ini sebagai bentuk mempercepat peningkatan investasi daerah termasuk menyediakan fasilitas perdagangan dan perbankan yang layak dan mampu bersaing dengan daerah lain.
Kawasan ini nantinya akan meningkatkan pendapatan bagi daerah melalui perdagangan lokal dan nasional dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan terkait dengan wilayah pengembangan lainnya dan harus mampu memberikan manfaat bagi kawasan lain.
             Pengadaan bangunan pusat perbelanjaan modern merupakan bentuk usaha pengembalian investasi jangka panjang dan mempunyai nilai keuntungan (benefit) yang cukup besar, sekaligus sebagai salah satu usaha memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya manusia dengan terbukanya lapangan kerja baru.
B.       Kebijakan Tata Guna Lahan
1.    Rencana Tata Guna Lahan
Sebagai suatu sistem wilayah, maka kota terbentuk oleh adanya interaksi antar Bagian Wilayah Kota (BWK) yang mempunyai fungsi tertentu.
Berdasarkan dokumen rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah menjadi peraturan pemerintah no.26 tahun 2014 tentang RTRW Nasional, kabupaten fakfak yang telah ditetapkan sebagai kawasan perkoataan nasional, kawasan andalan dan sebagai kawasan konservasi nasional.
Fakfak dalam sistem perkotaan nasional sesuai dengan RTRW nasional telah di tetapkan sebagai PKW dengan arahan 1/C/1 yaitu pusat perkotaan dengan kategori pengembangan dan peningkatan fungsi perkotaan, dengan tahapan pengembangan I (5 tahun pertama). Pusat perkotaan Fakfak disejajarkandengan manukwari dan sorong selatan sebagai PKW didalam sistem perkotaan nasional.
Secara administrasi Kabupaten Fakfak memiliki luas 14.320 km2. Pemekaran kabupaten fakfak setelah berada dalam propinsi papua barat terbagi menjadi dua kabupaten perluasan sehingga diperluaskan menjadi kabupaten kaimana di sebelah timur dan kemungkinan besar kabupaten fakfak akan di bagi lagi menjadi kabupaten kokas.

Kabupaten fakfak memiliki 9 (sembilan) distrik dan terbagi dalam 125 kampung (data tahu 2012). Sesuai dengan rencana pemerintah kabupaten fakfak, dari 9 distrik yang ada dalam wilayah administrasi akan di mekarkan menjadi 16 distrikdalam satuan wialayah yang sama. Ini bertujuan sebagai bentuk upaya pelayanan dan pendekatan pemerintah sehinggah akses pembangunan akan tersentuh.
Pemerintah kabupaten fakfak dengan melakukan perluasan wilayah kota dan pemekaran wilayah kecamatan yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik terutama pada pola tata guna  lahan. Untuk  mengimbangi penduduk dan kebutuhannya, pemerintah kota fakfak memanfaatkan perluasan wilayah sesuai dengan RTRW kabupaten fakfak dengan membuat pengelompokan jenis-jenis kegiatan tertentu  yaitu :
a)    Zona perdagangan berada di pusat kota yang berkembang sepanjang jalur linear, meliputi JL Izak Telusa Fakfak, JL Reklamasi pantai dan pasar Thumburuni.
b)   Zona permukiman berada di distrik fakfak dan fakfak tengah wilayah ini mengarah ke wilayah pesisir.
c)    Zona industri berada di sebagian  distrik Bomberay yang berada di bagian timur dari kabupaten Fakfak.
d)   Zona Rekreasi terletak di sebagian wilayah timur kabupaten fakfak dan di distrik kokas.
  Tabel: lahan terbangun kawasan perkotaan Kab. Fakfak
No
Lahan Terbangun
Luas
1.       
Permukiman
431,26 ha
2.       
Perkantoran
8,85 ha
3.       
Perdagangan
8,71 ha
4.       
Ruang Terbuka Hijau
594,71 ha
5.       
Perkebunan
1.826,02 ha
6.       
Bandara
44,03
7.       
Reklamasi Pantai
13,71 ha
8.       
Terminal
2,41 ha
9.       
Sempadan Pantai
72,90 ha
10.   
Persampahan

0,11 ha
Sumber : RTTR Kawasan Perkotaan Fakfak
Melihat tata guna lahan yang ada dan sehubungan dengan potensi pertumbuhan
 penduduk, maka diharapkan tersedianya fasilitas penunjang kota yang representatif baik dari segi infrastruktur sampai pada pemenuhan kebutuhan pada konsumen dalam hal perdagangan, jasa komersial, rekreasi, hunian dan perkantoran dalam satu wadah yang terorganisir dengan baik.
2.    Kedudukan wilayah zona perdagangan, jasa dan komersial.
Dalam RUTRK Kabupaten Fakfak, mengarahkan pusat perdagangan, jasa dan komersial sebagai berikut :
a).  Untuk jangka pendek tetap dipertahankan pada kawasan pertokoan yang ada sekarang (JL Reklamasi pantai).
b). Untuk jangka panjang telah dipersiapkan untuk pusat perdagangan yang lebih luas sebagai pusat perdagangan kota sekarang (jl. Izak Telusa, jl. Thumburuni).
c).  Lokasi perdagangan yang telah ada perlu dilengkapi dengan komponen-komponen penunjang seperti landsekap, parkir dan lain-lain.
Dari identifikasi terhadap komponen - komponen penggunaan lahan yang ada di pusat kawasan kota, maka dari luas 6274,58  Ha yang telah digunakan sebagai lahan perdagangan sekitar 30%, untuk lahan perkantoran (pemerintahan dan swasta) sekitar 20%, lahan pemukiman sekitar 40% dan penggunaan lainnya sekitar 10%. Dari komposisi ini, lahan pemukiman ternyata masih menduduki prosentase dominan.
Dengan demikian untuk kawasan pusat perdagangan ditinjau dari pencapaian jumlah fasilitas, dapat dikatakan masih kurang dari target RUTRK.
C.  Analisis Pengadaan  Pusat Perbelanjaan  Di Kabupaten Fakfak
1.    Motivasi Pengadaan
a.    Bagi Pihak Pengusaha
     Pengadaan Pusat Perbelanjaan ini dapat memenuhi kebutuhan akan tempat berusaha yang memenuhi persyaratan yang ideal untuk tercapainya aktifitas Perdangangan yang optimal.
b.    Bagi Konsumen
Pengadaan Pusat Perbelanjaan dan hiburan merupakan salah satu pemenuhan akan kebutuhan masyarakat, utamanya penduduk perkotaan yang mempunyai taraf sosial ekonomi menengah keatas akan sangat membutuhkan tempat-tempat perbelanjaan yang lebih lengkap dari representatif dengan tingkat kualitas yang sesuai dengan selera masyarakat.

c.    Bagi Insvestor
    Pengadaan Pusat Perbelanjaan merupakan bentuk usaha pengembangan insvetor modal yang selain dapat memberikan keuntungan bagi investor juga sebagai salah satu usaha memanfaatkan  sumber daya manusia yakni terbukanya lapangan kerja baru.
2. Tujuan Pengadaan
a. Membantu perancangan pengembangan kabupaten Fakfak kearah timur, dalam mengatasi masalah kepadatan penduduk kota dengan merealisasikan rencana pembangunan sentra sekunder, khusunya pada sektor perdangangan.
b. Mengembangan konsep perencanaan fasilitas perbelanjaan dalam bentuk mall, sebagai pemenuhan tuntutan pemenuhan ruang belanja yang nyaman dan rekreatif.
c.   Menciptakan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja serta turut membantu mengurangi pengangguran khususnya di Fakfak
3.    Faktor Keberhasilan Pusat Perbelanjaan
Keberhasilan suatu shoping mall dan hiburan dalam menarik pengunjung/ pembeli, sehingga dapat menunjang kesuksesan usaha para pedangan, ditunjang oleh faktor- faktor sebagai berikut:
a)      Lokasi
1)      Lokasi suatu Pusat Perbelanjaan sedapat mungkin
2)      Mempunyai potensi penduduk pendukung
3)      Berada dalam daerah perdangangan kota
4)      Memenuhi persyaratan jarak capai dari pusat konsetrasi penduduk, yaitu radius 0,8 sampai 6 km.
5)      Relatif dekat dengan jaringan trasportasi kota
b)      Area Parkir
Area parkir adalah tempat menyimpan kendaraan, yang relatif sementara dan aman. Pada bangunan Mall, area parkir merupakan area pelayanan servis yang disediakan bagi pengunjung. Dengan demikian kegiatan didalam bangunan dapat dilakukan secara optimal. Area parkir pusat perbelanjaan sedapat mungkin :
1)  Memenuhi standart luasan yang dibutuhkan
2)  Berada dalam site bangunan
3) Menjamin kelancaran sirkulasi kendaraan
c)      Window  Display
Window display adalah tempat memamerkan contoh barang yang diperdangankan. Pada bangunan Mall, window display berperan menarik perhatian pengunjung, menimbulkan keinginan untuk memiliki dan akhirnya mengadakan transaksi.
Window displai pada Mall, sedapat mungkin berkesan atraktif dan rekreatif.
d)     Suasana Ruang
Pada bangunan mall, suasana ruang yang dimaksud adalah suasana ruang yang mampu menimbulkan kenikmatan berbelanja dan rasa kekraban bagi konsumen, sehingga dapat memperpanjang, waktu untuk berkunjung. Kenikmatan berbelanja dapat dicapai dengan:
1)   Sistem penghawaan
2)   Sistem pencahayaan             
3)   Sistem sirkulasi dalam bangunan
4)   Sitem penataan kemasan barang
D.  Analisis Kebutuhan Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Fakfak
1.    Analisis kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak terlepas dari aktivitas-aktivitas yang terjadi. Dalam konteks kota terjadi interaksi kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda, dimana keterlibatan manusia mempengaruhi besar kecilnya aktivitas-aktivitas tersebut. Kegiatan manusia dalam bidang jasa, perdagangan berbelanja, hiburan, rekreasi/bersantai di Fakfak  adalah sebagai berikut:
a)    Bidang jasa dan perdagangan
Kegiatan lebih berkonsentrasi pada daerah jl. Izak telusa,. Jl. reklamasi. Pada Jl Kom L Yos Sudarso dan sekitarnya fungsi-fungsi jasa dan perdagangan lebih didominasi oleh perdagangan bahan-bahan bangunan dan aksesorisnya dengan pola pertokoan.
Kegiatan manusia pada jl. Reklamasi pinggir pantai juga terjadi dengan bentuk pertokoan shopping street dan perdagangannya juga lebih didominasi oleh barang-barang elektronik.
Pada daerah pasar thumburuni kegiatan yang merupakan pusat kegiatan perbelanjaan pertama di kota Fakfak dan dikelola secara individu dengan pola pertokoan shopping street.
          Analisis terhadap kegiatan manusia pada kawasan tersebut memperlihatkan bahwa terjadi penyebaran kegiatan. Bentuk tersebut identik dengan salah satu teori kota yaitu teori dengan prinsip zoning fungsional yang merupakan salah satu usaha pendekatan tata guna lahan kota.

2.    Analisis lingkungan
Dengan merujuk pada RUTRW kota Fakfak, dimana zona perdagangan dipusatkan pada pusat kota, zona pemukiman sebagian di Fakfak tengah maka dengan pengadaan bangunan pusat perbelanjaan setidaknya dapat meningkatkan kualitas pusat kota di kabupaten Fakfak.
Lingkungan perdagangan, jasa, komersial, yang dikelola secara perorangan atau kelompok usaha serta memberikan suatu lingkungan, dapat dilihat pada daerah-daerah sebagai berikut:
a.    Pusat pertokoan di Jl. Izak Telusa Fakfak, merupakan pusat perbelanjaan wilayah.
b.    Pusat pertokoan Plaza Thumburuni, merupakan pusat perbelanjaan wilayah .
c.    Pusat perbelanjaan Jl. Kom L Yos Sudarso merupakan pusat perbelanjaan wilayah yang menyediakan barang kebutuhan berkala (pakaian jadi, sepatu dan kosmetik).
3.    Analisis bangunan
Bangunan-bangunan yang berada pada lokasi antara jl. Izak Telusa, Jl. Reklamasi Pantai, Jl. dan Jl. Jl. Kom L Yos Sudarso selain merupakan bangunan-bangunan rumah toko juga merupakan kawasan padat penduduk dengan bentuk bangunan kuno pada bagian dalam dan pada bagian luar (pinggir jalan besar) rata-rata sudah di renovasi oleh pemiliknya. Pada kenyataannya kawasan tersebut perlu dilestarikan mengingat kawasan  tersebut merupakan perkampungan warga keturunan dengan bangunan-bangunan kunonya, dalam hal ini dalam bentuk perkampungan Chinatown.
Pada seputar kawasan jl. Imam Bonjol wagom adalah gedung-gedung perkantoran (baik swasta maupun pemerintahan), dengan bentuk bangunan yang lebih modern. Jl. Ahmad Yani dan jl. Nuri wagom juga merupakan kawasan perumahan/pemukiman.
4.    Analisis kuantitatif
1)   Penduduk dan kebutuhan
Berdasarkan prosentase rata-rata pertambahan penduduk, maka    dapat diprediksi jumlah penduduk untuk tahun-tahun mendatang     Bila prosentase pertambahan penduduk rata-rata 2,61 % pertahun.
2)   Proyeksi kebutuhan sarana perbelanjaan
Dasar pertimbangan sebagai prakiraan kebutuhan akan sarana perbelanjaan pada tahun proyeksi adalah Jumlah penduduk di kota fakfak pada tahun 2019 dengan laju  pertambahan penduduk 2,61% pertahun adalah 286.409 jiwa.
Jumlah penduduk pendukung perbelanjaan berskala kota dan pusat perbelanjaan kawasan wilayah, dimana untuk PPBK sebanyak 400.000 jiwa sedangkan untuk PPKW sebanyak 150.000 jiwa.
Sarana perbelanjaan yang direncanakan adalah untuk kebutuhan golongan yang mampu, maka perencanaan bangunan perbelanjaan memilih perbelanjaan wilayah dengan melihat jumlah yang ada belum memenuhi berdasarkan proyeksi kebutuhan.
5.    Sistem pengelolaan perbelanjaan
Pengelolaan bangunan  perbelanjaan diharapkan dari pihak swasta nasional, dengan sistem pengelolaan kegiatan yang berlangsung didalam gedung di bagi menjadi beberapa kelompok kegiatan, yang mana setiap pengelola kelompok akan mengkoordinir kegiatan—kegiatan yang berada pada kelompok tersebut, dan selanjutnya bertanggung jawab terhadap pimpinan.


E.  Penentuan dan Dasar Pertimbangan Fasilitas.
a.    Sebagai fasilitas utama
1)   Pertokoan yang terdiri dari:
a)    Departement Store                     d)  Speciality shop
b)   Supermarket                               f)  Retail shop
c)    Book Store                    
2)   Dasar pertimbangan
a)    Departement Store:
(1)     Sebagai penyewa utama sehingga dapat menjadi  magnet  store dalam pusat perbelanjaan  tersebut.
(2)     Dapat meraberi kesempatan bagi pengunjung untuk memilih barang yang akan dibeli, karena barang yang dijual sangat bervariasi.
b)   Supermarket:
(1)     Sebagai toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari terutama makanan dan rainuman, sehingga dapat memberi kesempatan pengunjung untuk berbelanja kebutuhan sehari-harinya.
(2)     Dapat menjadi magnet tersendiri bagi mall tersebut.
c)    Book Store:
Untuk memberi pilihan bagi pengunjung untuk membeli keperluan
sekolah atau kantor.
(1)     Speciality Shop :
Memberi kemudahan kepada para pengunjung yang memerlukan barang - barang khususseperti hasi1 kesenian dari berbagaidaerah.

(2)     Retail Shop :
(a)    Memberi banyak alternatif bagi pengunjung untuk memilih     dan membandingkan barang dari berbagai    merek & kualitas.
(b)      Membuat suasana perdagangan yang merata.
b.    Sebagai fasilitas pendukung  
1)   Jenis hiburan : Restaurant
(a)      Speciality Restaurant
(b)     Fast Food Restaurant
(c)      Ice Cream Palace
(d)     Food Court
2)   Dasar Pertimbangan :
(a)      Dengan adanya bermacam restaurant dan food court ini akan memudahkan pengunjung dalam memilih jenis makanan dan suasana yang diinginkan.Menyediakan tempat untuk kegiatan pesta atau resepsi.
(b)     Ice cream palace & snack bar sebagai alternativ pelengkap restaurant.
(c)      Macam - macam restaurant dan food court ini dapat menjadi magnet tersendiri bagi sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan, karena dapat meratakan distribusi pengunjung.
a.    Play Ground
(1)     Jenis :
Permainan Elektronik (tertutup)
(2)     Dasar pertimbangan :
(a)      Menyediakan fasilitas hiburan bagi anak - anak, sehingga sambil berbelanja sekeluarga dapat berekreasi bersama - sama.
(b)      Memberikan alternatif kepada pengunjung untuk memilih sarana hiburan anak tersebut.
(c)      Sebagai fasilitas hiburan bagi anak-anak dengan arena bermain yang memadai dan aman, sehingga merekapun dapat merasa senang.
b.    Cinema
(1)      Jenis :
(a)      Cinema mini, klasifikasi A II.
(b)      Disediakan 4 buah dengan film yang berbeda.
(2)     Dasar pertimbangan :
(a)      Memberi alternatif kepada penonton untuk memilih film yang disukai.
(b)      Merupakan salah satu hiburan yang sudah dikenal dan disukai masyarakat pada umumnya.
c.    Exhibition Hall:
(1)     Menyediakan fasilitas pameran bagi perusahaan yang akan mempromooikan produk-produknya.
(2)     Akan lebih meramaikan suasana pusat perbelanjaan dan hiburan tersebut karena dapat menjadi daya tarik tersendiri.
F.   Pengelolaan dan jumlah personil
1.    Pengelolaan
a)    General Manager :
1)   Bertanggung jawab langsung kepada pemilik.
2)   Memimpin jalannya perusahaan secara keseluruhan.
3)   Bertanggung jawab atas kehidupan dan perkembangan perusahaan secara keseluruhan.
4)   Menentukan keputusan-keputusan vital tapi tetap dalam garis-garis yang telah ditentukan pemilik.
b)   Mengadakan dan memimpin rapat.
1)   Assistant General Manager :
a)          Membantu General Manager dalam melaksanakan pekerjaan.
b)          Menggantikan tugas-tugas General Manager bila berhalangan.
c)          Bertanggung jawab kepada General Manager.
2)   Sekretaris :
a)    Mengurus kelancaran arus dokumentasi dan korespondensi.
b)   Membantu General Manager dalam surat menyurat.
c)    Membuat laporan tertulis hasil-hasil rapat.
3)   Manager Accounting :
a)    Mengatur sistem dan sirkulasi keuangan perusahaan.
b)   Mengatur administrasi keuangan perusahaan.
c)    Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan kepada General Manager.
4)   Manager Marketing :
a)    Mengatur pemasaran stand-stand toko, ruang perkantoran, dan sebagainya.
b)   Melakukan publisitas baik melalui promosi, pameran atau kegiatan-kegi atan yang berhubungan dengan pemasaran.
c)    Menerima saran-saran serta keluhan dari semua pemakai gedung.
5)        Manager Personalia :
a)      Mengurus penerimaan dan pengaturan penugasan karyawan secara umum.
b)     Mengontrol dan mengawasi pegawai dalam melakukan tugas masing-masing.
c)      Mengurus dan melaksanakan administrasi kepegawaian.

6)        Manager operasional :
a)    Memimpin jalannya operasi seluruh bangunan.
b)   Mengurus segala keperluan dan kebutuhan untuk  
perlengkapan perusahaan sehari-hari.
c)    Mengatur sistim-sistim dalam bangunan.
7)        Kabag maintenance
Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional dalam kaitannya
dengan pemeliharaan bangunan secara teknis maupun non teknis.
8)        Kabag security :
a)      Mengkoordinir sistim keamanan perusahaan.
b)     Menjaga ketertiban baik internal maupun eksternal pada bangunan.
9)        Bagian Mechanical Electrical :
a)      Bertanggung jawab langsung terhadap pengoperasian semua sarana yang ada.
b)     Memelihara sarana-sarana mekanikal gedung seperti lift, eskalator, genset, dan Iain-lain.
10)    Bagian Building Service
a)      Memelihara bangunan baik dalam hal perbaikan, penambahan, pemeliharaan bangunan dan fasilitasnya.
b)     Melakukan pengoperasian sarana-sarana pada bangunan.
11)     Karyawan lift dan eskalator
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim lift dan eskalator seluruh bangunan.

12)    Karyawan genset
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim listrik bangunan.
13)    Karyawan Air Conditioning :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim AC.
14)    Karyawan Telephone :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim telephon.
15)    Karyawan Sound System :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sound system.
16)    Karyawan Sanitasi :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim sanitasi.

NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX

<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB II

1 comment:

Semoga Artikell Kami Bermanfaat,,,,,,,,,, Jagan Lupa Langganan dan Membagikan,,,,,,,,,!