BAB
III
TINJAUAN
KHUSUS PUSAT PERBELANJAAN
DI KABUPATEN FAKFAK
DI KABUPATEN FAKFAK
A. Tinjauan
Umum Kabupaten Fakfak
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Fakfak adalah salah satu
kabupaten di propinsi papua barat, indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di
kota Fakfak. Kabupaten fakfak mempunyai luas wilayah 14,320 Km2 terletak antara 131⁰30’-138⁰40’ BT dan 2⁰25’-4⁰ LS memiliki 9 (sembilan distrik
dan terbagi dalam 125 kampung (Data tahun 2015). Wilayah yang mempunyai luas
tersebar adalah distrik karas 70,40% dari luas total wilayah kabupaten.
Kabupaten Fakfak berbatasan dengan :
a. Sebelah utara berbatasan dengan
teluk bintuni
b. Sebelah selatan berbatasan dengan
laut arafura
c.
Sebelah
Barat berbatasan dengan laut seram dan teluk berau
d.
Sebelah
selatan dan timur berbatasan dengan Kabupaten kaimana
Jarak ibu kota Distrik dengan
ibukota kabupaten yang terdekat adalah
Distrik Fakfak Tengah (fakfak-Raduria) sekitar 12-km, sedangkan yang
terjauh adalah jarak fakfak dengan Malakuli yaitu 200 km (distrik karas).
Kota
Fakfak merupakan salah satu kota tertua di papua data tahun 2014 menunjukan
bahwa sebanyak 722,52 ha,lahan di kabupaten fakfak digunakan untuk
perumahan/permukiman, 6274,58 ha jasa perkantoran, 9,9 ha untuk ladang/tegalan,
dan sisanya digunakan untuk yang lain.
2. Kondisi Klimatologis Kabupten
Fakfak
a.
Kota pesisir dengan keadaan
wilayah datar
b.
Ketinggian 0 s/d 50 m dari
permukaan laut
c.
Kemiringan tanah 40%
sebagian berkisar antara 15-40%
d.
Kelembaban udara 85,6%
e.
Suhu udara rata-rata 23,20°C s/d 30,00 C°
f.
Curah hujan tahunan antara
493,10 mm s/d 62,4 mm.
Jumlah penduduk kabupaten fakfak berdasarkan perhitungan sampai
akhir tahun 2014 adalah 66.828 jiwa dengan pertumbuhan antara tahun 2012 s/d
2014 adalah 3,24%.
3.
Kondisi Sosial Kabupaten
Fakfak
a. Kondisi kependudukan
Jumlah
penduduk disuatu daerah merupakan aset dan potensi pembangunan yang besar dan
memberikan kontribusi bila penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya bila
jumlah penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas rendah akan menjadi beban
besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan. Dalam perannya terhadap
pembangunan ekonomi, dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai konsumen
dan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen. Perkembangan penduduk yang
cepat tidak selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan jika penduduk
ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil
produksi.
b. Kondisi Kependidikan
Edgar
Dalle mengungkapkan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah
sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan
datang. Dari pengertian diatas dapat kita katakan bahwa salah satu peranan
pendidikan adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat mendukung
pembangunan. Dengan demikian Pendidikan adalah salah satu
komponen penting dalam menggerakan roda pembangunan, bahkan pendidikan menjadi
salah satu indikator keberhasilan pembangunan itu sendiri. Seperti halnya di
Papua, dinamika pembangunan terasa semakin cepat ditandai dengan semakin
meningkatnya mutu pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut Kualitas maupun
kuantitas pendidikan juga semakin meningkat seiring semakin cepatnya laju
pembangunan di tanah Papua.
c. Kondisi Pariwisata
Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan
provinsi tersendiri, namun tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi
induknya. Provinsi ini juga telah mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan
pemilu untuk pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004. Provinsi ini mempunyai
potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan, hasil hutan maupun
pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat
sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor
dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di
kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya. Selain itu wisata alam juga
menjadi salah satu andalan Papua Barat, seperti Taman Nasional Teluk
Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini
membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan
panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300
ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.
Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua
terdalam di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis di kawasan Pegunungan
Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan
mencapai kedalaman 2000 meter. Kawasan pegunungan di Papua Barat masih
menyimpan
Di bidang
pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi
daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat
wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam
hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan
untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai
sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun
udara.
Potensi
wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari
dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai
tempat pariwisata antara lain,
1)
Desa Ubadari (sumber air),
2)
Distrik Kokas dengan
pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami
3)
Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut
Tapurarang. Yaitu lukisan peninggalan zaman megalitikum pada dinding-dinding
gua.
d. Kondisi Perdagangan
Untuk
meningkatkan keunggulan wilayah/daerah masing-masing di kabupaten fakfak,
pemerintah merencanakan pembangungan daerah yang dilakukan dengan cara
meningkatkan fungsi masing-masing wilayah distrik sesuai dengan keunggulan
komparatif yang dimiliknya dengan pengembangan kawasan strategis daerah.
Kawasan
Reklamasi Thumburuni Fakfak direncanakan sebagai pusat kawasan perdagangan baru
yang bermanfaat untuk menampung aktivitas wilayah perkotaan dan kawasan ini
akan menjadi kawasan khusus berkembangnya pusat-pusat central bisnis. Dilakukan
penataan ini sebagai bentuk mempercepat peningkatan investasi daerah termasuk
menyediakan fasilitas perdagangan dan perbankan yang layak dan mampu bersaing
dengan daerah lain.
Kawasan
ini nantinya akan meningkatkan pendapatan bagi daerah melalui perdagangan lokal
dan nasional dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan terkait dengan wilayah
pengembangan lainnya dan harus mampu memberikan manfaat bagi kawasan lain.
Pengadaan bangunan pusat perbelanjaan
modern merupakan bentuk usaha pengembalian investasi jangka panjang dan
mempunyai nilai keuntungan (benefit) yang cukup besar, sekaligus sebagai salah
satu usaha memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya manusia dengan terbukanya
lapangan kerja baru.
B. Kebijakan Tata Guna Lahan
1. Rencana Tata Guna Lahan
Sebagai suatu sistem
wilayah, maka kota terbentuk oleh adanya interaksi antar Bagian Wilayah Kota
(BWK) yang mempunyai fungsi tertentu.
Berdasarkan dokumen
rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah menjadi peraturan pemerintah
no.26 tahun 2014 tentang RTRW Nasional, kabupaten fakfak yang telah ditetapkan sebagai
kawasan perkoataan nasional, kawasan andalan dan sebagai kawasan konservasi
nasional.
Fakfak dalam sistem
perkotaan nasional sesuai dengan RTRW nasional telah di tetapkan sebagai PKW
dengan arahan 1/C/1 yaitu pusat perkotaan dengan kategori pengembangan dan
peningkatan fungsi perkotaan, dengan tahapan pengembangan I (5 tahun pertama).
Pusat perkotaan Fakfak disejajarkandengan manukwari dan sorong selatan sebagai
PKW didalam sistem perkotaan nasional.
Secara administrasi
Kabupaten Fakfak memiliki luas 14.320 km2. Pemekaran kabupaten fakfak setelah
berada dalam propinsi papua barat terbagi menjadi dua kabupaten perluasan
sehingga diperluaskan menjadi kabupaten kaimana di sebelah timur dan
kemungkinan besar kabupaten fakfak akan di bagi lagi menjadi kabupaten kokas.
Kabupaten fakfak
memiliki 9 (sembilan) distrik dan terbagi dalam 125 kampung (data tahu 2012).
Sesuai dengan rencana pemerintah kabupaten fakfak, dari 9 distrik yang ada
dalam wilayah administrasi akan di mekarkan menjadi 16 distrikdalam satuan
wialayah yang sama. Ini bertujuan sebagai bentuk upaya pelayanan dan pendekatan
pemerintah sehinggah akses pembangunan akan tersentuh.
Pemerintah kabupaten
fakfak dengan melakukan perluasan wilayah kota dan pemekaran wilayah kecamatan
yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik terutama pada pola tata guna lahan. Untuk
mengimbangi penduduk dan kebutuhannya, pemerintah kota fakfak
memanfaatkan perluasan wilayah sesuai dengan RTRW kabupaten fakfak dengan
membuat pengelompokan jenis-jenis kegiatan tertentu yaitu :
a) Zona perdagangan berada di pusat kota yang berkembang sepanjang
jalur linear, meliputi JL Izak Telusa Fakfak, JL Reklamasi pantai dan pasar
Thumburuni.
b) Zona permukiman berada di distrik fakfak dan fakfak tengah wilayah
ini mengarah ke wilayah pesisir.
c) Zona industri berada di sebagian
distrik Bomberay yang berada di bagian timur dari kabupaten Fakfak.
d) Zona Rekreasi terletak di sebagian wilayah timur kabupaten fakfak
dan di distrik kokas.
Tabel: lahan terbangun
kawasan perkotaan Kab. Fakfak
No
|
Lahan Terbangun
|
Luas
|
1.
|
Permukiman
|
431,26 ha
|
2.
|
Perkantoran
|
8,85 ha
|
3.
|
Perdagangan
|
8,71 ha
|
4.
|
Ruang Terbuka Hijau
|
594,71 ha
|
5.
|
Perkebunan
|
1.826,02 ha
|
6.
|
Bandara
|
44,03
|
7.
|
Reklamasi Pantai
|
13,71 ha
|
8.
|
Terminal
|
2,41 ha
|
9.
|
Sempadan Pantai
|
72,90 ha
|
10.
|
Persampahan
|
0,11 ha
|
Sumber : RTTR Kawasan Perkotaan Fakfak
Melihat tata guna lahan
yang ada dan sehubungan dengan potensi pertumbuhan
penduduk, maka diharapkan tersedianya
fasilitas penunjang kota yang representatif baik dari segi infrastruktur sampai
pada pemenuhan kebutuhan pada konsumen dalam hal perdagangan, jasa komersial,
rekreasi, hunian dan perkantoran dalam satu wadah yang terorganisir dengan
baik.
2. Kedudukan wilayah zona
perdagangan, jasa dan komersial.
Dalam RUTRK Kabupaten Fakfak, mengarahkan pusat perdagangan,
jasa dan komersial sebagai berikut :
a). Untuk jangka pendek tetap
dipertahankan pada kawasan pertokoan yang
ada sekarang (JL Reklamasi pantai).
b). Untuk jangka panjang telah
dipersiapkan untuk pusat perdagangan yang lebih luas sebagai pusat perdagangan kota sekarang (jl. Izak Telusa, jl. Thumburuni).
c). Lokasi perdagangan yang telah ada
perlu dilengkapi dengan komponen-komponen penunjang seperti landsekap, parkir
dan lain-lain.
Dari
identifikasi terhadap komponen - komponen penggunaan lahan yang ada di pusat
kawasan kota, maka dari luas 6274,58
Ha yang telah digunakan
sebagai lahan perdagangan sekitar 30%, untuk lahan perkantoran (pemerintahan
dan swasta) sekitar 20%, lahan pemukiman sekitar 40% dan penggunaan lainnya
sekitar 10%. Dari komposisi ini, lahan pemukiman ternyata masih menduduki
prosentase dominan.
Dengan demikian untuk kawasan pusat perdagangan ditinjau dari
pencapaian jumlah fasilitas, dapat dikatakan masih kurang dari target RUTRK.
C. Analisis
Pengadaan Pusat Perbelanjaan Di Kabupaten Fakfak
1. Motivasi
Pengadaan
a. Bagi
Pihak Pengusaha
Pengadaan Pusat Perbelanjaan ini dapat memenuhi kebutuhan akan tempat
berusaha yang memenuhi persyaratan yang ideal untuk tercapainya aktifitas
Perdangangan yang optimal.
b. Bagi
Konsumen
Pengadaan Pusat Perbelanjaan dan hiburan merupakan
salah satu pemenuhan akan kebutuhan masyarakat, utamanya penduduk perkotaan
yang mempunyai taraf sosial ekonomi menengah keatas akan sangat membutuhkan
tempat-tempat perbelanjaan yang lebih lengkap dari representatif dengan tingkat
kualitas yang sesuai dengan selera masyarakat.
c. Bagi
Insvestor
Pengadaan Pusat Perbelanjaan
merupakan bentuk usaha pengembangan insvetor modal yang selain dapat memberikan
keuntungan bagi investor juga sebagai salah satu usaha memanfaatkan sumber daya manusia yakni terbukanya lapangan
kerja baru.
2. Tujuan Pengadaan
a. Membantu perancangan
pengembangan kabupaten Fakfak kearah timur, dalam mengatasi masalah kepadatan
penduduk kota dengan merealisasikan rencana pembangunan sentra sekunder,
khusunya pada sektor perdangangan.
b. Mengembangan konsep
perencanaan fasilitas perbelanjaan dalam bentuk mall, sebagai pemenuhan
tuntutan pemenuhan ruang belanja yang nyaman dan rekreatif.
c. Menciptakan lapangan kerja baru bagi angkatan
kerja serta turut membantu mengurangi pengangguran khususnya di Fakfak
3. Faktor
Keberhasilan Pusat Perbelanjaan
Keberhasilan suatu shoping mall dan hiburan dalam
menarik pengunjung/ pembeli, sehingga dapat menunjang kesuksesan usaha para
pedangan, ditunjang oleh faktor- faktor sebagai berikut:
a) Lokasi
1) Lokasi
suatu Pusat Perbelanjaan sedapat mungkin
2) Mempunyai
potensi penduduk pendukung
3) Berada
dalam daerah perdangangan kota
4) Memenuhi
persyaratan jarak capai dari pusat konsetrasi penduduk, yaitu radius 0,8 sampai
6 km.
5) Relatif
dekat dengan jaringan trasportasi kota
b) Area
Parkir
Area parkir adalah tempat menyimpan kendaraan, yang
relatif sementara dan aman. Pada bangunan Mall, area parkir merupakan area
pelayanan servis yang disediakan bagi pengunjung. Dengan demikian kegiatan
didalam bangunan dapat dilakukan secara optimal. Area parkir pusat perbelanjaan
sedapat mungkin :
1) Memenuhi
standart luasan yang dibutuhkan
2) Berada
dalam site bangunan
3) Menjamin kelancaran sirkulasi kendaraan
c) Window Display
Window display adalah tempat memamerkan contoh
barang yang diperdangankan. Pada bangunan Mall, window display berperan menarik
perhatian pengunjung, menimbulkan keinginan untuk memiliki dan akhirnya
mengadakan transaksi.
Window displai pada Mall, sedapat mungkin berkesan
atraktif dan rekreatif.
d) Suasana
Ruang
Pada bangunan mall, suasana ruang yang dimaksud
adalah suasana ruang yang mampu menimbulkan kenikmatan berbelanja dan rasa
kekraban bagi konsumen, sehingga dapat memperpanjang, waktu untuk berkunjung.
Kenikmatan berbelanja dapat dicapai dengan:
1) Sistem
penghawaan
2) Sistem
pencahayaan
3) Sistem
sirkulasi dalam bangunan
4) Sitem
penataan kemasan barang
D. Analisis
Kebutuhan Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Fakfak
1. Analisis kegiatan manusia
Kegiatan
manusia tidak terlepas dari aktivitas-aktivitas yang terjadi. Dalam konteks
kota terjadi interaksi kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda, dimana keterlibatan
manusia mempengaruhi besar kecilnya aktivitas-aktivitas tersebut. Kegiatan
manusia dalam bidang jasa, perdagangan berbelanja,
hiburan, rekreasi/bersantai di Fakfak adalah sebagai
berikut:
a) Bidang jasa dan perdagangan
Kegiatan
lebih berkonsentrasi pada daerah jl. Izak telusa,.
Jl. reklamasi. Pada Jl Kom L Yos
Sudarso dan
sekitarnya fungsi-fungsi jasa dan perdagangan lebih didominasi oleh perdagangan
bahan-bahan bangunan dan aksesorisnya dengan pola pertokoan.
Kegiatan
manusia pada jl. Reklamasi pinggir pantai juga terjadi dengan bentuk
pertokoan shopping street dan perdagangannya juga lebih didominasi oleh
barang-barang elektronik.
Pada daerah pasar
thumburuni
kegiatan yang merupakan pusat kegiatan perbelanjaan pertama di kota Fakfak dan dikelola secara individu dengan
pola pertokoan shopping street.
Analisis terhadap
kegiatan manusia pada kawasan tersebut memperlihatkan bahwa terjadi penyebaran
kegiatan. Bentuk tersebut identik dengan salah satu teori kota yaitu teori
dengan prinsip zoning fungsional yang merupakan salah satu usaha pendekatan
tata guna lahan kota.
2. Analisis lingkungan
Dengan merujuk pada RUTRW kota
Fakfak, dimana zona perdagangan dipusatkan pada pusat kota, zona pemukiman sebagian di Fakfak tengah maka dengan pengadaan bangunan pusat perbelanjaan setidaknya dapat meningkatkan kualitas pusat kota di kabupaten Fakfak.
Lingkungan perdagangan, jasa, komersial, yang dikelola secara
perorangan atau kelompok usaha serta memberikan suatu lingkungan, dapat dilihat
pada daerah-daerah sebagai berikut:
a. Pusat pertokoan di Jl. Izak Telusa Fakfak, merupakan pusat perbelanjaan
wilayah.
b. Pusat pertokoan Plaza Thumburuni, merupakan pusat perbelanjaan
wilayah .
c. Pusat perbelanjaan Jl. Kom L Yos Sudarso merupakan pusat perbelanjaan
wilayah yang menyediakan barang kebutuhan berkala (pakaian jadi, sepatu dan
kosmetik).
3. Analisis bangunan
Bangunan-bangunan yang
berada pada lokasi antara jl. Izak Telusa, Jl. Reklamasi Pantai, Jl. dan Jl. Jl. Kom L Yos Sudarso selain merupakan bangunan-bangunan rumah toko juga merupakan
kawasan padat penduduk dengan bentuk bangunan kuno pada bagian dalam dan pada
bagian luar (pinggir jalan besar) rata-rata sudah di renovasi oleh pemiliknya.
Pada kenyataannya kawasan tersebut perlu dilestarikan mengingat kawasan tersebut merupakan perkampungan warga
keturunan dengan bangunan-bangunan kunonya, dalam hal ini dalam bentuk
perkampungan Chinatown.
Pada seputar kawasan
jl. Imam Bonjol wagom adalah gedung-gedung perkantoran (baik swasta maupun
pemerintahan), dengan bentuk bangunan yang lebih modern. Jl. Ahmad Yani dan jl.
Nuri wagom juga merupakan kawasan perumahan/pemukiman.
4.
Analisis kuantitatif
1) Penduduk dan kebutuhan
Berdasarkan prosentase rata-rata
pertambahan penduduk, maka dapat
diprediksi jumlah penduduk untuk tahun-tahun mendatang Bila prosentase pertambahan penduduk rata-rata 2,61 % pertahun.
2) Proyeksi kebutuhan sarana
perbelanjaan
Dasar pertimbangan sebagai
prakiraan kebutuhan akan sarana perbelanjaan pada tahun proyeksi adalah Jumlah penduduk di kota fakfak pada tahun 2019 dengan laju pertambahan penduduk 2,61% pertahun adalah 286.409 jiwa.
Jumlah penduduk pendukung
perbelanjaan berskala kota dan pusat perbelanjaan kawasan wilayah, dimana untuk
PPBK sebanyak 400.000 jiwa sedangkan untuk PPKW sebanyak 150.000 jiwa.
Sarana perbelanjaan yang
direncanakan adalah untuk kebutuhan golongan yang mampu, maka perencanaan
bangunan perbelanjaan memilih perbelanjaan wilayah dengan melihat
jumlah yang ada belum memenuhi berdasarkan proyeksi
kebutuhan.
5. Sistem pengelolaan perbelanjaan
Pengelolaan bangunan perbelanjaan diharapkan dari pihak swasta nasional, dengan sistem
pengelolaan kegiatan yang berlangsung didalam gedung di bagi menjadi beberapa
kelompok kegiatan, yang mana setiap pengelola kelompok akan mengkoordinir
kegiatan—kegiatan yang berada pada kelompok tersebut, dan selanjutnya
bertanggung jawab terhadap pimpinan.
E. Penentuan
dan Dasar Pertimbangan Fasilitas.
a.
Sebagai
fasilitas utama
1)
Pertokoan
yang terdiri dari:
a)
Departement
Store d) Speciality shop
b)
Supermarket f) Retail shop
c)
Book
Store
2)
Dasar
pertimbangan
a)
Departement Store:
(1)
Sebagai
penyewa utama sehingga dapat menjadi
magnet store dalam pusat
perbelanjaan tersebut.
(2)
Dapat
meraberi kesempatan bagi pengunjung untuk memilih barang yang akan dibeli,
karena barang yang dijual sangat bervariasi.
b) Supermarket:
(1)
Sebagai
toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari terutama makanan dan rainuman,
sehingga dapat memberi kesempatan pengunjung untuk berbelanja kebutuhan
sehari-harinya.
(2)
Dapat
menjadi magnet tersendiri bagi mall tersebut.
c) Book Store:
Untuk memberi pilihan bagi pengunjung untuk membeli
keperluan
sekolah atau kantor.
(1)
Speciality
Shop :
Memberi kemudahan kepada para pengunjung yang memerlukan barang -
barang khususseperti hasi1 kesenian dari berbagaidaerah.
(2) Retail Shop :
(a) Memberi banyak alternatif bagi pengunjung
untuk memilih dan membandingkan barang dari berbagai merek & kualitas.
(b)
Membuat
suasana perdagangan yang merata.
b. Sebagai fasilitas pendukung
1) Jenis hiburan : Restaurant
(a)
Speciality
Restaurant
(b)
Fast
Food Restaurant
(c)
Ice
Cream Palace
(d)
Food
Court
2) Dasar Pertimbangan :
(a) Dengan adanya bermacam restaurant dan food court ini akan memudahkan pengunjung dalam
memilih jenis makanan dan suasana yang diinginkan.Menyediakan tempat untuk
kegiatan pesta atau resepsi.
(b) Ice cream palace & snack bar sebagai
alternativ pelengkap restaurant.
(c) Macam - macam restaurant dan food court ini dapat menjadi magnet tersendiri bagi
sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan, karena dapat meratakan distribusi
pengunjung.
a.
Play
Ground
(1)
Jenis :
Permainan Elektronik (tertutup)
(2)
Dasar
pertimbangan :
(a)
Menyediakan
fasilitas hiburan bagi anak - anak, sehingga sambil berbelanja sekeluarga dapat
berekreasi bersama - sama.
(b)
Memberikan
alternatif kepada pengunjung untuk memilih sarana hiburan anak tersebut.
(c)
Sebagai
fasilitas hiburan bagi anak-anak dengan arena bermain yang memadai dan aman,
sehingga merekapun dapat merasa senang.
b.
Cinema
(1)
Jenis :
(a)
Cinema mini, klasifikasi A II.
(b)
Disediakan
4 buah dengan film yang berbeda.
(2)
Dasar
pertimbangan :
(a)
Memberi
alternatif kepada penonton untuk memilih film yang disukai.
(b)
Merupakan
salah satu hiburan yang sudah dikenal dan disukai masyarakat pada umumnya.
c.
Exhibition
Hall:
(1)
Menyediakan
fasilitas pameran bagi perusahaan yang akan mempromooikan produk-produknya.
(2)
Akan
lebih meramaikan suasana pusat perbelanjaan dan hiburan tersebut karena dapat
menjadi daya tarik tersendiri.
F. Pengelolaan dan jumlah personil
1. Pengelolaan
a) General Manager :
1) Bertanggung jawab langsung kepada pemilik.
2) Memimpin jalannya perusahaan secara
keseluruhan.
3) Bertanggung jawab atas kehidupan dan
perkembangan perusahaan secara keseluruhan.
4) Menentukan keputusan-keputusan vital tapi
tetap dalam garis-garis yang telah ditentukan pemilik.
b) Mengadakan dan memimpin rapat.
1)
Assistant
General Manager :
a)
Membantu
General Manager dalam melaksanakan pekerjaan.
b)
Menggantikan
tugas-tugas General Manager bila berhalangan.
c)
Bertanggung
jawab kepada General Manager.
2)
Sekretaris
:
a)
Mengurus
kelancaran arus dokumentasi dan korespondensi.
b)
Membantu
General Manager dalam surat menyurat.
c)
Membuat
laporan tertulis hasil-hasil rapat.
3)
Manager
Accounting :
a)
Mengatur
sistem dan sirkulasi keuangan perusahaan.
b)
Mengatur
administrasi keuangan perusahaan.
c)
Membuat
laporan pertanggung jawaban keuangan kepada General Manager.
4)
Manager
Marketing :
a)
Mengatur
pemasaran stand-stand toko, ruang perkantoran, dan sebagainya.
b)
Melakukan
publisitas baik melalui promosi, pameran atau kegiatan-kegi atan yang
berhubungan dengan pemasaran.
c)
Menerima
saran-saran serta keluhan dari semua pemakai gedung.
5)
Manager
Personalia :
a)
Mengurus
penerimaan dan pengaturan penugasan karyawan secara umum.
b)
Mengontrol
dan mengawasi pegawai dalam melakukan tugas masing-masing.
c)
Mengurus
dan melaksanakan administrasi kepegawaian.
6)
Manager
operasional :
a)
Memimpin
jalannya operasi seluruh bangunan.
b)
Mengurus
segala keperluan dan kebutuhan untuk
perlengkapan
perusahaan sehari-hari.
c)
Mengatur
sistim-sistim dalam bangunan.
7)
Kabag
maintenance
Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional
dalam kaitannya
dengan pemeliharaan bangunan secara teknis maupun
non teknis.
8)
Kabag
security :
a)
Mengkoordinir
sistim keamanan perusahaan.
b)
Menjaga
ketertiban baik internal maupun eksternal pada bangunan.
9)
Bagian
Mechanical Electrical :
a)
Bertanggung
jawab langsung terhadap pengoperasian semua sarana yang ada.
b)
Memelihara
sarana-sarana mekanikal gedung seperti lift, eskalator, genset, dan Iain-lain.
10)
Bagian Building Service
a)
Memelihara
bangunan baik dalam hal perbaikan, penambahan, pemeliharaan bangunan dan
fasilitasnya.
b)
Melakukan
pengoperasian sarana-sarana pada bangunan.
11)
Karyawan lift dan eskalator
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim
lift dan eskalator seluruh
bangunan.
12)
Karyawan
genset
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim listrik bangunan.
13)
Karyawan
Air Conditioning :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim AC.
14)
Karyawan
Telephone :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim telephon.
15)
Karyawan
Sound System :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sound system.
16)
Karyawan
Sanitasi :
Melakukan kontrol dan reparasi rutin dari sistim sanitasi.
NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX
<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB II
<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB II
MANTAP
ReplyDelete