BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
PUSAT
PERBELANJAAN MODEREN
A.
Tinjauan
Pusat Perbelanjaan
1.
Pengertian
Pusat Perbelanjaan
Pusat
perbelanjaan (shopping center) merupakan
tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu
bangunan atau komplek. Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan
dibawah ini:
a. Bentuk
usaha perdagangan individual yang dilakukan secara bersama melalui penyatuan
modal dengan tunjuan efektivitas komersial (
Beddington, Design For Shopping
Centre).
b. Suatu
tempat kegiatan pertukaran dan distribusi barang / jasa yang bercirikan
komersial, melibatkan perencanaan dan perancangan yang matang karena bertujuan
memperoleh keuntungan (profit) sebanyak-banyaknya (Gruen, Centers For Urban Environment: Survival of the Shopping Centre).
c. Kompleks
perbelanjaaan terencana, dengan pengelolaan yang bersifat terpusat, dengan
sistem menyewakan unit-unit kepada pedagang individu, sedangkan pengawasannya
dilakukan oleh pengelola yang bertanggung jawab secara menyeluruh ( Beddington, Design For Shopping Centre).
d. Sekelompok
kesatuan pusat perdagangan yang dibangun dan didirikan pada sebuah lokasi yang
direncanakan, dikembangkan, dimilai, dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi
(operation unit), berhubungan dengan
lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaandari unit tersebut. Unit juga
menyediakan parkir yang dibuat berhungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko
(Urban Land Institute, Shopping
Centre Development Handbook).
e. Suatu
wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau lingkungan setempat. Selain
berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli,
juga berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul atau berkreasi
( Beddington, Design For
Shopping Centre).
Dari berbagai
pengertian diatas, terdapat beberapa kata kunci terkait dengan pusat
perbelanjaan, yaitu:
1) Adanya
kegiatan jual beli atau pertukaran barang dan jasa.
2) Dapat
berfungsi juga sebagai tempat berkumpul dan berekreasi.
2.
Klasifikasi
Pusat Perbelanjaan
Perencanaan sebuah
pusat perbelanjaan perlu disesuaikan dengan tuntutan lingkungan dan masyarakat
di lingkungan tersebut sehingga tepat sasaran baik kelas, lingkup layanan,
maupun penyediaan kelengkapan didalamnya. Secara umum sebuah pusat perbelanjaan
dapat diklasifikasikan dengan berbagai pertimbangan , yaitu:
a. Berdasarkan
Skala Pelayanan
1) pusat
perbelanjaan lokal (Neighboardhood centre)
Melayani
kebutuhan sehari-hari yang meliputi supermarket dan toko-toko yang luas. Lantai
penjualan (Gross Leasable Area/GLA) antara 30.000 -100.000 square feet
(2787-9290 m2). Jangkauan pelayanan antara 5.000-40.000 jiwa
penduduk (skala linkup). Yunit terbesar berupa supermarket, dan luas site yang di butuhkan antar 3-10 Ha.
2) pusat
perbelanjaan distrik (Community centre
)
Melalyani
jenis barang yang lebid luas, meleputi department storet, variety storet, shop
unit dengan GLA antara 100.000-300.000 square feet (9290-27.870 m2).
Jangkauan pelayanan antara 40.000-150.000 jiwa penduduk. Penjualan berupa
junior department store, supermarket, dan toko-toko. Luas site yang di perlukan
antara 10-30 Ha.
3) pusat
perbelanjaan regional (Main
centre/regional centre)
Pusat
perbelanjaan dengan skala kota yang memiliki jangkauan pelayanan di atas
150.000 jiwa penduduk, dengan fasilits-fasilitas meliputi pasar, toko, bioskop,
dan bank yang terletak pada tempat strategisdan bergabung dengan perkantoran,
tempat rekreasi dan kesenian. Luas lante penjualan/ GLA antra 300.000-1000.000
square feet (27.870-92.900 m2). Pusat perbelanjaan tersebut terdiri
atas dua atau lebih department store dan berbagai jenis toko.
Semakin
besar skala layanan yang direncanakan, semakin luas pula ruang yang dibutuhkan.
Tuntutan luas bangunan berlawanan dengan tingginya nilai lahan yang potensial
untuk pengembangan bangunan komersial yang umumnya berada di pusat kota atau di
lokasi-lokasi strategis lainnya. Salah satu solusinya, pusat perbelanjaan ini
disusun menjadi bangunan berlantai banyak atau neka lantai seperti pada gambar
2.1
Gambar
1. Neka
lantai pada bangunan pusat perbelanjaan
4) Shopping
existing personal service
Pembeli
di layani langsung oleh para pelayan. Stelah transaksi, pelayan langsung
meminta pembayaran dan pembungkus barang tersebut.
5) Self
selection
Pembeli dapt memili dan
membeli barang-barang, kemudian mengumpulkan ke pelayan dan meminta bon
pembayaran, lalu ke kasir untuk membayar dan mengambil barang.
6) Self
service
Pembeli dapat memilih
dan mengambil barang-barang yang di butuhkan, kemudian diletakan pada
keranjang/ kereta dorong yang telah di sediakan, lalu langsung di bawa ke kasir
untuk pembayaran dan pembungkusan.
b. Berdasarkan
Sistem Transaksi
Berdasarkan sistem
transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Toko
Grosir, adalah toko yang menjual barang dalam partai besar. Barang-barang
tersebut biasanya disimpan hanya di gudang atau di tempat lain, sedangkan yang
ada di toko grosir hanya contonya oleh karena penjualan dilakukan dalam partai
besar, biasanya etalase pada toko grosir hanya memerlukan tempat yang relatif kecil, sedangkan bagian
besarnya adalah gudang tempat menyimpan persediaan. Aktivitas lain yang juga
tidak kalah penting pada toko seperti ini adalah pengepakan. Oleh penjualannya
dilakukan dalam jumlah besar sekaligus maka pengempakan memerlukan ruang
tersendiriyang juga relatife besar, yaitu ruang dropping barang. Area ini sebaiknya berdimensi cukup besar yang memungkinkan kendaraan
pengangkut barang berhenti pada proses pembongkaran atau pemuatan barang
belanjaan.
2) Toko
Eceran, menjual barang dalam partai kecil atau per satuan barang. Toko eceran
lebih banyak menarik pembeli karena tingkat variasi barangnya tinggi. Pada toko
semacam ini, area display barang
dagangan memerlukan ruang dengan dimensi yang relatif besar untuk mewadahi
variasi barang dagangan yang tinggi. Sebaliknya, gudang mungkin hanya
memerlukan area dengan dimensi yang lebih kecil. Area dropping barang bukan merupakan area vital pada toko jenis ini.
b. Berdasarkan
Lokasi
1) Pasar
(Market) merupakan kelompok fasilitas
perbelanjaan sederhana (los, toko, kios, dan sebagainya) yang berada disuatu
area tertentu pada suatu wilayah. Fasilitas perbelanjaan ini dapat bersifat
terbuka ataupun berada di didalam bangunan, biasanya berada di dekat kawasan
permukiman , merupakan fasilitas perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan (biasnya
sehari-hari) masyarakat disekitarnya.
Gambar
2. Pasar
Tradisional di Bali
2) Shopping Street
merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari Toko-toko atau
kios yang berderet di kedua sisi jalan, dengan pencapaian langsung dari jalan
utama. Area ini merupakan jenis pasar yang berlokasi di sepanjang tepi suatu
penggal jalan. Jenis perbelanjaan semacam ini biasanya berkembang di
kawasan-kawasan wisata, atau kawasan perkotaan yang menarik dikunjungi
wisatawan.
3) Shopping Precint
merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada suatu ruang terbuka
yang bebas. Perbelanjaan ini biasanya tumbuh didekat obyek atau kawasan wisata.
Gambar 3. Nakase-dori, senso-ji’s temple precint’s shopping street, Asakusa
Tokyo,Jepang.
(sumber: www.terragalleria.com. Download 12 maret 2015)
(sumber: www.terragalleria.com. Download 12 maret 2015)
4) Department store merupakan
wadah perdagangan eceran besar dan berbagai jenis barang yang berada di bawah
satu atap.
Gambar 4. matahari department store
(Sumber: www.lighting.philips.co.id, download 12 maret 2015)
5) Supermarket toko
yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri (self service).
6) Shopping centre,
merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan (toko dan kios) yang berada
dibawah satu atap .
7) Shopping mall
Merupakan bangunan atau kompleks pertokoan yang memilih sistem selasar atau
satu koridor utama disepanjang toko-toko yang menerus.
c. Berdasarkan
luas dan bermacam-macam desain
1) Full mall
Full mall terbentuk
oleh sebuah jalan, di mana jalan tersbut sebelumnya di gunakan untuk lalulintas
kendaraan, kemudian diperbaharui
menjadi jalur pejalan kaki, plzza (alulun) yang di lenkapi vaving,
pohon-pohon, banku-banku, pencahayaan dan fasilitas baru lainya seperti patung
dan air mancur.
2) Transit mall
Transit mall atua
transit way di kembangkan dengan memindahkan lalulintas mobil pribadi dan truk
kejalur lain dan hanya mengijinkan ankutan umum seperti bus dan taksi. Areal
parkir di rencanakan tersendiri dan menghindari sistem parkir pada jalan
(on-sreep parking), jalur pejalan kaki diperlebar dan di lengkapi dengan
fasilita-fasilitas seperti: paving, banku, pohon-phon, pencahayaan, patung, air
mancur dan lain-lain. Transit mall telah di bangun di kota-kota dengan
rata-rata ukuranya lebih besar dari full mall mau pun semi mall.
3) Semi mall
Semi mall labih
menekankan pada pejalan kaki oleh karena itu
areanya di perluas dan melengkapinya dengan pohon-pohon dan tanaman,
banku-banku, pencahayaan dan fasilitas buatan lainya. Sedangkan jalur kendaraan
dan area parkir di kurangi.
3. Unsur-Unsur
Penting dalam Pusat Perbelanjaan
Menurut Nadine
Beddington (Design for Shopping Center,1982), ada 3 unsur penting dalam
menentukan kualitas dari pusat perbelanjaan, yaitu :
a.
Hardware
Hardware mempunyai peranan yang penting untuk
menarik minat konsumen agar datang ke suatu pusat perbelanjaan dan melakukan pembelian. Hardware merupakan keadaan fisik atau
keadaan suatu shopping center dilihat
dari lokasi dan kondisi lingkungan, serta arsitektur suatu shopping center sehingga mudah
dijangkau dan menarik untuk dikunjungi.
b. Lokasi
dan Jalan
Lokasi mencerminkan
fungsi kemudahan akses dan kedekatan jarak dengan sarana dan fasilitas. Dalam
menentukan lokasi suatu pusat perbelanjaan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan,
yaitu ukuran dari area perdagangan, populasi, jumlah kekuatan pembeli,
penjualan potensial dan situasi perdagangan. Jenis-jenis lokasi dan jalan dapat
dilihat dari :
1) Letak
yang strategis
Pemilihan pusat
perbelanjaan yang baik adalah dengan memperhatikan letaknya yang strategis,
dimana letak tersebut akan mempengaruhi tingkat keramaian pengunjung dan
tentunya akan mempengaruhi tingkat sewa yang diinginkan. Letak yang strategis
adalah letak yang memiliki akses jalan yang memadai serta tersedianya
transportasi yang mudah dan cukup memadai.
2) Kualitas
lingkungan di sekelilingnya
Lingkungan adalah suatu
area yang mengelilingi atau berada disekitar pusat perbelanjaan tersebut,
lingkungan biasanya selalu dikaitkan dengan tata ruang, atau kondisi dari penduduk
disekitar pusat perbelanjaan tersebut.
3) Jarak
dengan pusat bisnis, pemukiman, perkantoran, rekreasi dan Transportasi.
4) Alternatif
kemudahan jalan dalam pencapaian, lalu lintas yang tidak macet Kemudahan dalam
pencapaian suatu pusat perbelanjaan menjadi salah satu andalan dari
pengelola pusat perbelanjaan dalam menarik pengunjung, karena kalau
suatu shopping center sulit
dicapai, maka secara otomatis masyarakat enggan untuk mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut.
5)
Kemudahan kendaraan umum
Kendaraan
umum, yaitu kendaraan yang dioperasikan untuk transportasi dan dengan imbalan
uang yang sepantasnya. Kendaraan umum bagi pusat perbelanjaan memiliki
dilema tersendiri, selain dapat membantu dari tingkat keramaian pengunjung,
dapat juga sebagai penyebab dari keruwetan akses jalan menuju pusat perbelanjaan, belum ditambah
lagi dengan adanya kendaraan umum akan menurunkan dari citra dari pusat perbelanjaan tersebut.
c.
Arsitektur
Arsitektur merupakan
desain yang membedakan satu toko dengan toko yang lainnya.
2
Eksterior design.
Eksterior selalu
dikaitkan dengan seni atau keindahan, dimana eksterior adalah cermin awal dari
pengunjung ataupun penyewa dalam beraktivitas di sebuah Pusat Perbelanjaan. Eksterior memiliki peran yang sangat penting
untuk menimbulkan kesan nyaman baik untuk penyewa atau pengunjung dalam
beraktivitas. Biasanya eksterior selalu dihubungkan dengan model bangunan dari shopping center tersebut.
3 Keserasian
desain interior gedung.
Interior dari sebuah shopping center berperan penting
untuk menarik minat penyewa dan pengunjung, keserasian dan keindahan adalah hal
yang mutlak dan tidak bisa dipisahkan, karena kenyamanan dari sebuah shopping center yang kasat mata salah
satunya adalah desain dari interior tersebut dan juga dapat menjadi sebuah
simbol dari shopping center tersebut.
4 Tata
letak atau layout toko
Layout toko, secara tidak langsung juga
mempengaruhi minat pengunjung. Layout yang
tertata rapi dapat menarik minat pengunjung untuk mengadakan suatu transaksi,
sebaliknya layout yang tidak
tertata membuat orang enggan untuk melakukan suatu aktivitas.
d.
Software
Software merupakan suatu manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan pada penjualan suatu shopping
center. Faktor yang mempengaruhi jenis software yang ditawarkan meliputi :
1) Fasilitas
penunjang kenyamanan atau kemudahan pengunjung.
Menurut Lynda dan Tong
(2005), Fasilitas penunjang kenyamanan atau kemudahan pengunjung adalah fasilitas
yang ditawarkan pusat perbelanjaan untuk mendukung suasana belanja yang nyaman
dan mudah bagi pengunjung.
a) Kapasitas
parkir.
Kapasitas parkir adalah
kemampuan suatu lokasi parkir shopping
center untuk menampung kendaraan penyewa ataupun pengunjung dari shopping center. Daya tampung menjadi pertimbangan utama dari pengelola untuk memberikan
fasilitas yang memadai dengan tingkat
keamanan yang tinggi.
b)
Pendingin ruangan (AC).
Pendingin ruangan atau
AC adalah syarat mutlak bagi pengelola shopping
center, karena berhubungan dengan kenyamanan pengunjung ataupun penyewa
dalam melakukan kegiatan bisnis.
c) Listrik
dan generator.
Listrik dan generator
adalah fasilitas utama yang harus dimiliki, tingkat kestabilan tegangan dan
kemampuan supply listrik menjadikan nilai plus untuk penyewa, karena akan
memberikan rasa aman dari bahaya kebakaran yang diakibatkan oleh korsleting listrik.
d) Lift
dan eskalator.
Eskalator lebih efisien
daripada elevator untuk memudahkan pergerakan pengunjung dalam jumlah besar
secara teratur. Dari eskalator pengunjung dapat melihat lebih banyak toko di
pusat perbelanjaan, dibandingkan mereka yang menggunakan elevator.
Toilet.
Penampilan toilet
seharusnya harus disesuaikan dengan tema pusat perbelanjaan, sasaran
pengunjung, dan kemudahan pemeliharaan.
e) Telepon
umum.
Telepon umum sebagai
sarana fasilitas telekomunikasi yang bersifat umum dan digunakan untuk
kepentingan bersama.
f) Bank
atau ATM.
Bank diperlukan sebagai
tempat atau sarana dari lalu lintas uang yang ada, dan keberadaan bank sangat
memudahkan bagi pengunjung yang akan mengambil uang melalui ATM atau bagi penyewa
yang akan menyimpan uang hasil usaha dan memudahkan dalam segala hal terutama
sisi keamanan. Dewasa ini banyak pengunjung yang tidak menyukai membawa uang
kontan dikarenakan faktor keamanan yang semakin tidak menentu dan tentunya
alternatif lain adalah dengan menggunakan ATM sebagai alat untuk bertransaksi.
2) Fasilitas
penunjang keramaian pengunjung.
Dalam hal ini,
fasilitas penunjang keramaian pengunjung misalnya kelengkapan bauran penyewa (tenant
mix), seperti toko ritel kecil yang menjual aneka variasi produk busana,
toko kosmetik, toko perhiasan, maupun toko-toko ritel kecil lainnya yang
letaknya di sekitar penyewa utama. Yang mana rencana keseimbangan bauran jenis
usaha atau tenant dari pusat perbelanjaan menetapkan jenis usaha ritel yang dimasukkan
oleh manajemen ke dalam property kelolaan mereka, serta menentukan bagaimana
berbagai jenis usaha ritel yang berbeda harus ditempatkan dalam tata letak yang
memudahkan pembelanja, dengan tujuan menciptakan efek sinergi dan menyediakan
pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pengunjung.
3) Kekuatan
daya tarik penyewa utama (anchor tenant).
Penyewa utama (anchor
tenant) adalah suatu usaha ritel besar dan kuat dengan nama terkenal yang
memiliki keahlian memadai dan menawarkan beraneka ragam produk, sehingga mampu
menarik pembelanja dalam jumlah besar ke lokasi usaha mereka. Tujuan dari
adanya anchor tenant
untuk menarik pengunjung melewati area yang
ditempati para penyewa
lainnya. Penempatan penyewa utama di pusat perbelanjaan mempengaruhi sirkulasi
pengunjung, serta membantu menarik
pengunjung ke toko-toko spesialis dan restoran. Selain itu dengan adanya anchor
tenant dapat mendongkrak reputasi dari pusat perbelanjaan tersebut, sehingga
dapat menaikkan tingkat keyakinan para peritel kecil lain untuk menyewa ruang
di pusat perbelanjaan tersebut. Umumnya penyewa utama adalah:
a) Dept.
store.
Pertokoan yang kompleks
dan menyediakan bermacam-macam kebutuhan dengan sistem “full service”, termasuk
restoran. Luas area penjualan antara 10.000-20.000 m2.
b) Supermarket.
Toko yang menjual
makanan dan “convenience goods” dengan pelayanan “self selection”. Luas area
antara 1.000-2.000 m2 dengan luas area penjualan minimum 400 m2.
c) Hypermarket.
Toko yang dikelola oleh
suatu perusahaan yang menghasilkan barang kebutuhan sandang dan pangan dengan
harga murah.
d) Super
store.
Toko yang menjual
barang kebutuhan sandang dengan luas area minimum 2.500 m2.
e.
Brainware
Brainware merupakan salah satu sarana yang
mendukung keberhasilan suatu toko dalam menghadapi persaingan, karena brainware berfungsi untuk membujuk
dan memberitahu konsumen supaya membeli barang yang ditawarkan. Pengelola suatu
shopping center harus berusaha
menggunakan brainware yang
mendukung dan memperkuat posisi image
badan usaha. Brainware meliputi
:
1) Manajemen
pengelola gedung, seperti misi manajemen dan budaya perusahaan, manajemen
property dan maintenance,
pelayanan dan keahlian staf, pengalaman, hubungan dengan penyewa.
2) Mutu
penunjang kenyamanan pengunjung seperti keamanan, kebersihan, parkir yang
terorganisir dengan baik.
3) Promosi
dan publikasi seperti program, promosi gedung, iklan, publikasi, kualitas
kegiatan pameran dan acara besar.
4.
Sistem Sirkulasi
Pusat Perbelanjaan
a. Sistem Banyak Koridor
Terdapat banyak koridor tanpa penjelasan orientasi,
tanpa ada penekanan, sehingga semua
dianggap sama, yang strategis hanya bagian depan / yang dekat dengan enterance
saja. Efektifitas pemakaian ruangnya sangat tinggi.
Gambar 5. Sirkulasi Maller
sumber : www.google.com
sumber : www.google.com
b.
Sistem Plaza
Terdapat plaza / ruang berskala besar yang menjadi
pusat orientasi kegiatan dalam ruang dan masih menggunakan pola koridor untuk
efisiensi ruang.
Mulai terdapat hierarki dari lokasi masing-masing
toko, lokasi strategis berada di dekat
plaza tersebut, mulai mengenal pola vide & mezanin
Gambar 6. Sirkulasi
Maller
sumber : www.google.com
sumber : www.google.com
c. Sistem Mall
Dikonsentrasikan pada sebuah jalur utama yang
menghadap dua atau lebih magnet pertokoan dapat menjadi poros massa, dan dalam
ukuran besar dapat berkembang menjadi sebuah atrium. Jalur itu akan menjadi
sirkulasi utama, karena menghubungkan dua titik magnet atau anchor yang
membentuk sirkulasi utama.
Gambar 7. sirkulasi mall
Sumber : www.google.com
Sumber : www.google.com
Menurut standar perencanaan,
Pusat Perbelanjaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Pusat
Perbelanjaan Lingkungan
Jangkauan pelayanan
meliputi 3000-30.000 penduduk. Pada umumnya barang yang diperdagangkan adalah
barang-barang primer (dipakai seharihari). Radius pelayanan 15 menit berjalan
kaki, lokasinya berada di lingkungan pemukiman.
2) Pusat
Perbelanjaan Wilayah
Jangkauan pelayanan
meliputi 30.000-200.000 penduduk. Pada umumnya barang yang diperdagangkan
adalah barang sekunder (kebutuhan berkala). Radius pelayanan wilayah/ tingkat
kecamatan. Pencapaian 2500 m dengan kendaraan cepat, 1500 m dengan kendaraan
lambat, 500 m dengan berjalan kaki. Lokasinya berada di pusat wilayah.
3) Pusat
Perbelanjaan Kota
Jangkauan pelayanan
meliputi 200.000-1.000.000 penduduk. Jenis barang yang diperdagangkan lengkap
dan tersedia fasilitas toko bioskop, rekreasi, bank, dan lain-lain. Pencapaian
maksimal 25 menit dengan kendaraan. Lokasinya strategis dan dapat digabungkan
dengan lokasi perkantoran.
5.
Bentuk
Pusat Perbelanjaan
Dengan meninjau bentukan arsitekturnya, pusat perbelanjaan dapat di bagi atas tiga, yaitu :
Dengan meninjau bentukan arsitekturnya, pusat perbelanjaan dapat di bagi atas tiga, yaitu :
a. Pusat
perbelanjaan terbuka
Semua
jalan yang di rencanakan mengutamakan kenyamanan pejalan kaki, letaknya dapat
di pusat kota, sistem penghawanhya dengan sistem pengahawaan alami. Pusat
perbelanjaan terbuka cocok untuk daerah beriklim sedang. Berjalan-jalan di
dalamnya menjadi suatu keistimewaan tersendiri dan lebih menghemat enregi.
b. Pusat
perbelanjaan komposit
Pusat
perbelanjaan dengan bagian yang terbuaka dan tertutup. Bagian yang tertutup di
letakan di tengah sebagai pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung
untuk masuk kepusat perbelanjaan
c. Pusat
perbelanjaan tertutup
Pusat
perbelanjaan tertutup adalah mall dengan pelingkup atap. Keuntungannya berupa
kenyamanan dengan kontrol iklim, dan kerugiannya adalah biaya menjadi mahal dan
terkesan menjadi kurang luas.
Gambar 7. Pusat Perbelanjaan Tertutup
Sumber : www.blogspot.com
Sumber : www.blogspot.com
6.
Karakteristik
Fasilitas Pusat Perbelanjaan Secara Umum
a.
Karakteristik Kegiatan Fasilitas Pusat
Perbelanjaan
Adanya
variasi kegiatan, dengan pola umum, convinience shopping comparismshopping
(membandingkan harga barang dengan pusat perbelanjaan lain sebelum membeli).
1)
Kegiatan berlangsung terus menerus,
tidak menetap.
2)
Beban kegiatan relatif sama pada setiap
waktu.
3)
Pelaku kegiatan : individu, small group.
b. Karakteristik
Fisik Pusat Perbelanjaan
Koridor : Tunggal
Lembar Koridor : 8 – 16 meter
Jumlah Lantai : maksimal 3 lantai
Parkir : mengililingi bangunan
pusat perbelanjaan
Pintu Masuk : Dapat di capai dari segala arah
Atrium : Disepanjang koridor
Magnet : disetiap ujung koridor(
hubungan horisontal)
Jarak antar magnet : 50-100 meter
c. Variasi
Barang yang Dijual
1) Speciality
shop : toko yang menjual barang sejenis seperti sepatu, pakaian, dan
sebagainya.
2) Variety
shop : Toko yang menjual bermacam-macam barang dengan skala kecil.
d.
Elemen-elemen Pusat Perbelanjaan
1) Anchor
(magnet)
Adalah tranformasi dari
nodes , dapagt juga berfungsi sebagai landmark, perwujudannya berupa plaza dan
mall.
2) Secondary
anchor
Adalah transformasi
dari district, perwujudannya berupa toko-toko pengecer, retail, supermarket,
superstore, bioskop, dll.
3) Street
mall
Adlah transformasi
bentuk paths, perwujudannya berupa pendestrian yang menghubungkan
magnet-magnet.
Landscaping
(pertamanan) Adalah transformasi bentuk edges, sebagai pembatas pusat pertokoan
dengan tempat-tempat luar.
e.
Ketentuan Pedestrian Way di Pusat Perbelanjaan
1)
Pusat perbelanjaan biasanya mempunyai pedestrian way utama yang
berfungsisebagai shopping street.
Jika terdapat pusat perbelanjaan kedua, maka harusmempunyai hubungan langsung
dengan mal utama dan jugaberhubungan dengan pencapaian ke area parkir.
2)
Semua toko secara prinsip memiliki pintu
masuk dari pusat perbelanjaanutamaatau dekat dengan pusat perbelanjaan.
Toko-toko tersebut juga harus memilikientrance
tambahan dari parkir/jalan.
3)
Jumlah lantai pada pusat
perbelanjaandapat 1 lantai, 2 lantai atau
lebih. Setiappusat perbelanjaanseharusnya menghindari daerahdaerahyang
curam untukmenghindari gangguan dalam berbelanja dan sumber kecelakaan.
4)
Pusat perbelanjaan dapat Terbuka, dengan
perlindungan terhadap musim melalui penggunaan kanopi menerus sepanjang muka
toko.
Sama
sekali terlindung, tetapi berhubungan dengan udara luar. Sama sekali tertutup,
tetapi menggunakan alat pemanas untukdaerah beriklim dingin.
f.
Tipologi Pusat
Perbelanjaan Menurut Komposisi Bentuk dan Ukuran
Tipologi
pusat perbelanjaanmenurut komposisi dan bentuk, diantaranya adalah sistem cluster, loop dan linear. Pusat perbelanjaan yang
berhasil dalam tata letak pada umumnya memiliki bentuk yang sederhana, yaitu
bentuk I, T danL
g. Penempatan Magnet (Anchor) dalam Pusat
Perbelanjaan
Komponen
utama dari shopping mall adalah anchor tenant yang berfungsi
sebagai magnet. Penempatan komponen utama berdasarkan proses evolusi shopping
center yaitu :
1)
Basic Center
2) Additional Store
h. Fungsi dan Kegiatan
1)
Murni : “pusat perbelanjaan” yang tidak
hanya sebagai tempat berbelanja saja tetapi juga suatu “Community Centre
2)
Multi Fungsi : merupakan fungsi sama
dengan “pusat perbelanjaan” murni, tidak hanya kegiatan berbelanja dan
rekreasi, tetapi juga
mempunyai
kegiatan perkantoran atau apartemen.
B. Perkembangan
Pusat Perbelanjaan di Indonesia
Ritel merupakan salah satu industri
paling dinamis. Kondisi sosial, ekonomi, demografi, dan perubahan gaya hidup
adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran dalam tema dan
konsep industri ritel. Oleh karena itu, seiring dengan perubahan keadaan
ekonomi, berbagai macam pusat perbelanjaan telah bermunculan di Indonesia.
Pemilik
dan pengelola pusat perbelanjaan harus mampu mengantisipasi perubahan perubahan
yang terjadi di dalam pasar dan dengan tanggap mengadaptasinya ke dalam pusat
perbelanjaan mereka sehingga selalu sesuai dengan gaya hidup dan kebiasaan
kebiasaan berbelanja dari target pengunjung. Hubungan dan kerja sama yang dekat
antara pengembang, operator, pengelola, desainer, serta pemilik toko sangatlah
penting untuk menciptakan dan menjaga keberhasilan pusat perbelanjaan.
Sebelum
tahun 1980 an, pasar-pasar tradisional, ruko-ruko, dan tokotoko yang berdiri
sendiri merupakan konsep dan bentuk utama dari industri ritel di Jakarta.
Dengan perkembangan ekonomi yang cukup baik saat itu, pusat perbelanjaan
pertama di Jakarta, seperti Gajah Mada Plaza dan Ratu Plaza, telah menikmati
masa kejayaannya. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akibat deregulasi
perbankan di akhir tahun 1980-an itu ditambah dengan meningkatnya kemakmuran
masyarakat mengakibatkan pembangunan pusat perbelanjaan berkembang pesat.
1. Pendekatan Kreatif
Bentuk
dan konsep baru serta ide-ide kreatif mengenai bagaimana berbelanja dengan
lebih nyaman dan lebih menyenangkan dengan lokasi yang mudah dicapai akan
menjadi faktor-faktor kunci dari suksesnya pembangunan suatu pusat perbelanjaan
yang menjawab kebutuhan dan kepuasan pengunjungnya.Hal ini meliputi
faktor-faktor hardware maupun software dari pembangunan pusat
perbelanjaan itu.Untuk menambah suasana santai dan menyenangkan, beberapa
elemen baru seperti kombinasi jenis toko yang lebih menarik, diciptakannya
bentuk dan konsep baru di luar kebiasaan ritel umumnya, dan ditunjang dengan
strategi promosi yang kuat, adalah kunci menarik pasar yang lebih luas.
Kesuksesan ini juga tergantung dari para peritel itu sendiri.Harus lebih
kreatif dan fleksibel dengan segala aspek yang berhubungan dengan operasinya,
mulai dari perencanaan, desain, manajemen, dan barang-barang yang dijual untuk
mencapai suatu pengalaman berbelanja yang menyenangkan dari para pengunjungnya.
Pembeli akanberubah dan bertumbuh dengan berjalannya waktu, demikian juga harus
menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
2. Daya tarik baru
Konsep
ritel yang baru tidak muncul begitu saja. Konsep ini dikembangkan melalui
proses adaptasi yang disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan sosial di
masyarakat. Sebuah konsultan harus mampu membantu para pemilik bangunan mal
berlantai tiga di tengah- tengah area tersebut.Pusat ritel untuk dapat secara
kreatif menciptakan suasana "teatrikal" baik bagi para pengunjung
maupun peritel. Contoh pusat ritel dengan konsep menarik adalah Cihampelas Walk
atau CiWalk Dengan memanfaatkan udara Bandung yang sejuk dan segar, CiWalk akan
menjadi tempat tujuan ritel pertama yang menggabungkan antara suasana udara
terbuka dengan bangunan toko-toko dan restoran24 restoran di sepanjang sisi
kanan kirinya serta bangunan mal berlantai tiga ditengah- tengah area tersebut.
Gambar : SkyWalk-Ciwalk
Sumber
: www.blogspot.com
Pusat
perbelanjaan seperti ini akan menarik pengunjungnya untuk melakukan berbagai
kegiatan, seperti makan malam atau berbelanja dengan suasana terbuka. CiWalk
dapat menjadi tempat tujuan ritel yang nyaman di mana para pengunjungnya dapat
menghabiskan waktu mereka sepanjang hari untuk berbelanja, melihat- lihat, dan
bersenangsss-senang.
C.
Tinjauan Fungsi
1. Berdasarkan
motivasi atau tujuan :
Pengunjung untuk berbelanja Pengunjung hanya untuk
berjalan jalan.
2. Penyewa
Penyewa adalah pihak
yang menyewa retail-retail yang terdapat dalam bangunan untuk menjual barang
dan jasa mereka kepada pengunjung yang datang.
3. Pengelola
Pengelola adalah pihak
yang melakukan pengelolaan kegiatan administrasi dan perasional yang dibedakan
dalam 2 tingkatan, yaitu
Pimpinan, terdiri dari
direktur dan wakil direktur. Direktur ini dibantu oleh sekretaris yang
bertanggung jawab langsung kepada direktur Kepala bagian, terdiri dari kabag
operasional, keuangan, pemasaran, keamanan, pemeliharaan, dan perawatan gedung
Servis adalah pihak
yang melakukan kegiatan pelayanan bangunan seperti masalah teknis, kebersihan,
keamanan, utilitas, pantry dan pergudangan.
Berdasarkan pelaku
kegiatan, maka kegiatan yang dilakukan adalah Berbelanja Melihat pertunjukan yang diberikan oleh pihak
pengelola Jalan-jalan / cuci mata Makan
/ minum Melakukan kegiatan permainan
Menggunakan fasilitas penunjang yang ada di pusat perbelanjaan. Kegiatan
pengelola, aktivitas yang dilakukan oleh pengelola adalah Mengelola dan
mengatur jalannya operasional bangunan
Melayani kebutuhan para konsumen
Persiapan peralatan dan tempat sebelum kegiatan pertunjukkan. memberikan
informasi singkat Melakukan kegiatan
administrasi Penyelenggaraan kegiatan penunjang ( bisa saja bekerjasama dengan
badan lain yang bersangkutan ).
Mengadakan
publikasi Kegiatan servis, aktivitas
yang dilakukan adalah Membersihkan setiap ruangan Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap bangunan dan
peralatan-peralatan yang ada didalamnya Mengurus loading dock mengurus utilitas
bangunan menjaga keamanan.
D. Studi Banding dan Studi
Literatur
1. Mall Ratu Indah
Mall Ratu Indah merupakan mall terbesar kedua di kota
Makassar. Mall ini dirikan pada tahun 1999, dengan lokasi yang strategis di
dekat hotel Sahid Makassar. Mall ini terdiri dari 4 lantai dengan
Penyewa-penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala
nasional maupun skala internasional antara lain Hero Supermarket, Matahari,
Gramedia, Exsellso, Kfc, M studio, Time Zone, dan masih Banyak Lagi. Mall Ratu
Indah ini merupakan Familly Mall yang berkonsep Untuk Menyediakan Seluruh
Kebutuhan Keluarga dalam satu Tempat.
Pusat
perbelanjaan ini dikelola oleh PT Kalla Inti Karsa yang terletak di Jalan DR.
Ratulangi no. 35 Makassar. Bisa dikatakan sebagai pusat perbelanjaan terbesar
di Makassar.
Gambar : Mall Ratu Indah
Sumber : Dokumentasi pribadi
januari 2015
Mal Ratu Indah dibangun pada lahan
seluas 4 hektar dengan luas lantai keseluruhan 38.631,2 msq. Dengan rincian
lantai satu 11.399,6 m2 , lantai dua 11.72,6 m2 , lantai
tiga 10.313,5 m2 dan lantai empat 5.038 m2. Mal ini
terletak pada kawasan komersil yang sedang dikembangkan untuk mendukung
lingkungannya.
Konsep yang
dikembangkan pada mal ini adalah “one
stop shopping” artinya semua orang diusahakan untuk bergerak., Itu dapat
dilihat tidak adanya kursi untuk duduk-duduk istirahat atau bersantai.
Penentuan
harga barang dibedakan pada tiap lantai .Seperti lantai satu diperuntukkan
untuk pakaian yang berharga mahal dan bermerk internasional. Lantai dua
diperuntukkan untuk pakaian campuran maksudnya ada merk interrnasional dan
lokal. Lantai tiga dikhususkan untuk pakaian yang bermerk lokal. Sedangkan
lantai empat hanya untuk entertainment yang insyalloh akan dibangun juga
sportainment yaitu lapangan bowling.Harga sewa tiap dibedakan,sebagai contoh
untuk lantai satu Rp 200.00/m (tahun 1999).
Sistem
marketing pada mal ini adalah yang mereka sebut procon yang berdomisili di Jakarta yang mana bertugas menjual,
menyewa dan mencari tenant-tenant yang mempunyai jaringan internasional
contohnya Lotus.
Untuk
keberhasilan ruang menerus digunakan sky
light sehingga efek suasana luas tercapai, sinar matahari terlihat dan
ruang mal seolah tak terbatas (pada kenyataannya sky light sempit). Sky light
tidak menyebabkan peningkatan beban AC karena menggunakan kaca ganda/double
glass pada kenyataannya panas karena konduksi dan konveksi memang tidak masuk,
tetapi radiasi rumah kaca tetap saja
terjadi sehingga mengakibatkan lantai tiga agak panas.
Bisa
dikatakan bahwa Mal Ratu Indah ini, Berhasil menerapkan konsep mal karena
menggunakan konsep satu koridor (single corridor) yang lebar, mempunyai barang
berkualitas internasional dan sifat pelaku kegiatannya un user (sekali
memakai,tidak dibeli secara grosiran).
1. Mall Panakkukang
Mall Panakkukang merupakan mal terbesar di makassar. Mall ini didirikan
pada tahun 2003 dan selesai tahun 2006, dengan lokasi yang sretegis di kawasan
Panakukang Mall di sekitar kawasan padat penduduk panakukang. Mall ini terdiri
dari 4 lantai, 4 koridor A,B,C, dan D, dengan penyewa-penyewa yang sudah
terkenal sebagai perusahaan besar baik skala nasional maupun skala
internasional. Mall ini dalam tahap renovasi dan perombakan besar-besaran,
yakni banyaknya retail yang berkelas masuk, penataan dan perluasan.
Adapun nama-nama store yang ada di mall panakkukang Hypermart, Time Zone,
A&D, J.Co Donuts dan Cafe, Nokia Sales and Care, Solaria, Pizza Hut, Lotte
Mart, Matahari , Elizabeth dan msih banyak lagi. Mall Panakkukang ini merupakan
Familly Mall yang berkonsep Untuk Menyediakan Seluruh Kebutuhan Keluarga dalam
satu Tempat.
Gambar : Mall
Panakkukang
Sumber :
Dokumentasi Pribadi januari 2015
Tempat-tempat ini sebelumnya mempunyai
ruang sendiri dan berdiri sendiri-sendiri dan dengan adanya konsep
entertainment kompleks, fragment-fragment ini tidak lagi diperlakukan sebagai
'individu' tetapi bagian dari sebuah kesatuan utuh. Di atas lahan seluas ± 8 Ha, PT Margamas Indah Developmend
membuat sebuah bangunan dengan konsep ‘satu atap di pusat relaksasi dan
hiburan’. Mall Panakkukang berbeda dengan mal yang sudah ada, hal ini dibedakan
dengan menyebut ‘MP' sebagai ‘Mall Terlengkap dan Terdepan'. Konsep
ini diwujudkan dengan bangunan bergaya arsitektur yang khas dengan kafe layang
yang melintas di atas jalan Adhiyaksa, menampilkan beraneka ragam warna di sisi
luar maupun di bagian dalamnya. Konsep bangunan yang berbeda dari mal biasa,
serta warna-warna yang ditampilkan, menarik perhatian untuk datang dan masuk ke
dalamnya. Dengan target segmentasi pasar kelas menengah ke-atas, maka pemilihan
materi, warna dan desain interior disesuaikan agar dapat memenuhi selera. Hal
ini dapat dilihat, apabila dibandingkan dengan mal untuk segmen kelas menengah
ke bawah, baik dari pemilihan materi bangunan, interior, warna dan
penataannya.
Ketika masuk ke MP, pengunjung langsung
berada di sebuah aula besar yang akan menggiring ke sebuah selasar panjang,
dimana di sisi kiri dan kanannya berjajar cafe dan restoran. Konsep ini
memungkinkan orang untuk dilihat atau melihat dalam suasana yang nyaman oleh
pengunjung lain. Selain itu, fasilitas hiburan lain juga disediakan
disini. Di lantai yang sama, pengunjung dapat berbelanja di Supermarket, atau
mengajak anak-anak ke area bermain ‘Timezone atupun Amazone’. Di lantai atas,
selain cafe dan restoran, juga terdapat bioskop, tempat bermain bilyard,
pusat belanja busana dan keperluan rumah-tangga ‘Matahari', serta boutique-boutique
kecil lainnya. Bila diamati lebih seksama, restoran fast food juga hadir di
sini lebih variatif di banding dengan mall yang lain. Perbedaannya juga
terletak pada interior, serta tata letak meja makan yang membaur dengan meja
food court sehingga pelanggan seakan makan bersama dalam acara besar sambil
mengamati satu sama lain. Dengan demikian, konsep mal yang tadinya hanya
terfokus pada kepentingan belanja, pada Mall Panakkukang ini dilengkapi agar
dapat memenuhi keperluan lain dari konsumen.
Kehadiran Mall
Panakkukang sebagai pusat perbelanjaan terkemuka, membawa dampak yang cukup
signifikan pada perilaku konsumsi warga kota Makassar dalam hal penciptaan gaya
hidup, terlebih lagi Mall Panakkukang juga menyediakan aneka ragam wahana
hiburan serta outlet fast food yang
kemudian mendorong warga Kota Makassar berkunjung untuk pemenuhan kepuasan
batin maupun fisiologi.
b. Prasarana
dan Sarana
Dalam mengakomodasi kebutuhan pengunjung yang
membawa kendaraan pribadi, pihak Mall Panakkukang kini telah memperluas halaman
parkir baik bagi pengguna sepeda motor maupun mobil dengan luas area ± 4375
M2 dan mampu memuat ± 3000 mobil dan motor ± 6000-8000. Lahan parkir
tesebut dikelolah oleh pihak swasta bekerja sama dengan pengelolah mall dimana
hasil (keuntungan) dari lahan perkir tersebut dibagi rata oleh kedua belah
pihak.
Selain itu, kecekatan pihak pengelolah
dalam memenuhi kebutuhan atas pasokan listrik, pihak pengelolah telah
menyediakan genset dengan kekuatan ribuan watt sebagai cadangan ketika
terjadi gangguan terhadap system
Electrical Mall. Begitu pula dengan pemenuhan akan air bersih yang tak terelakkan
lagi. Pihak pengelolah telah menyediakan ground water tank sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk menjaga kelestarian
lingkunagan, Mall Panakkukang tidak menyepelekan limbah hasil olahannya dengan
begitu saja. Akan tetapi pihak pengelolah telah menyediakan sarana yang disebut
sebagi Sawage Sreatment Plan yaitu sistem pengelolahan limbah
sebelum dibuang ke pembuangan akhir.
Untuk memanjakan pengunjungnya, pengelola Mall Panakkukang juga
menyediakan sarana seperti: lift, eskalator, ruang informasi serta smoking room. Begitu pula dengan
pengadaan toilet yang dibagi dua antara toilet pria dan wanita yang dapat di
temui di setiap lantai baik pada lantai 1, 2 maupun lantai 3.
c.
Jumlah Pegawai
Kehadiran Mall Panakkukang, berdampak pada proses
urbanisasi atas ketersediaan lapangan kerja. Dorongan sosial ekonomi untuk
hidup lebih baik mendorong warga
pedesaan untuk berpindah tempat tinggal ke kota. Hingga saat ini, diperkirakan ±
1500-3000 orang yang bekerja sebagai karyawan di Mall Panakkukang.
d. Jumlah
Toko
Menurut pihak pemasaran Mall Panakkukang, hingga
saat ini telah terjadi kontrak antara pihak penyewa dan pengelola mall untuk
menempati toko sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang diberlakukan oleh
pihak pengelola. Jumlah toko yang telah terisi saat ini tercatat sebanyak 1500
toko yang terdiri dari: Toko Buku, restoran fast food maupun local, entertains
dan wahana hiburan, butik serta departemen store. Untuk menempati toko berukuran 7 × 4 (P x L), calon penyewa akan
dikenakan biaya sewa Rp.150.000.000 juta per tahun. Besar–kecilnya biaya sewa
setiap toko tergantung dari kelipatan skala ruang yang akan disewa.
Namun tak jarang pula produsen atau
calon penyewa ataupun penyewa lama yang mengontrak dua tenant sekaligus untuk
memperluas usahanya. Terlebih lagi bagi
pengusaha yang sangat lihai melirik tempat strategis untuk mengembangkan
usahanya, tentunya mereka akan mencari tempat yang mudah diingat oleh konsumennya.
Untuk
lebih jelasnya mengenai toko (tenant)
dan letaknya dapat di lihat pada tabel berikut ini :
2.
Mall Trans Studio
Para Group merupakan suatu kelompok usaha yang
didirikan pada tahun 1988, oleh Bapak Chairul Tanjung. Dalam kesatuan kata Para
memiliki arti: ‘bergerak cepat dengan penuh semangat’, identik dengan pasukan
para komando yang memiliki keterampilan tinggi, dan selalu sigap dalam segala
kondisi.
Gambar
: Mall Trans Studio
Sumber
:www.google.com
Diilhami
oleh makna Para tersebut, maka nama Para inilah yang selanjutnya dipakai
sebagai bagian kata dari setiap perusahaan yang dibentuk kemudian. Pada
perkembangan selanjutnya, Para Group telah melakukan reorganisasi dari seluruh
perusahaan afiliasi dan subsidiaris untuk bergabung di bawah payung Para
Group melalui PT. Para Inti Holdindo, dengan tingkat profesionalisme yang
tinggi, perusahaan yang semula bergerak di bidang industri slipper
dengan nama PT. Pariarti Shindutama, kini telah berkembang dalam beragam sektor
usaha seperti di bidang Properti, Keuangan, Industri, Infrastruktur dan
Investasi, sebagai anak perusahaan dari Para Group, PT. Trans Kalla Makassar
memiliki jalur bisnis di bidang properti. Perusahaan ini dibentuk pada tahun
2009, dengan tujuan untuk membangun suatu kawasan terpadu yang meliputi
fasilitas sebagai berikut:
a)
Pusat Perbelanjaan (Mall)
b)
Pusat Hiburan Keluarga (Family Entertainment Center)
c)
Perkantoran
Trans
Studio Themepark Makassar dan Trans Studio Mall Diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia pada Selasa, 19 Oktober 2010, Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr.
H. Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Trans Studio Themepark dan Trans Studio
Mall Makassar dengan didampingi oleh Gubernur Sulsel, Mendagri, Komisaris Utama
PAara Group dan disaksikan oleh seluruh Gubernur Propinsi di Indonesia, jajaran
Muspida Sulawesi Selatan dan Walikota Makassar serta para pimpinan perusahaan,
pimpinan redaksi media dan para undangan lainnya. Peresmian ini ditandai dengan
penandatanganan beberapa prasasti dari proyek-proyek yang akan diresmikan,
bertempat di Lobby Trans Square. Setelah itu acara dilanjutkan dengan kunjungan
ke Trans Studio Themepark, kemudian ke Trans Studio Mall untuk menyaksikan
pameran foto dan miniatur proyek, juga dirangkaikan dengan acara pelepasan
ekspor perdana biji besi yang di tandai dengan pemecahan kendi.
Gambar : Mall Trans Studio
Sumber : www.google.com
Trans Studio Makassar adalah sebuah proyek pembangunan terpadu bertaraf dunia
, di dalam area ini akan dijumpai :
1) Trans Studio theme park
pusat hiburan keluarga berkelas internasional
2) Trans Studio Mall pusat perbelanjaan
berkelas internasional yang megah dan nyaman.
Semua itu
dibangun di area seluas 24 hektar dan akan menjadi area resort
terluas dan
terlengkap di Indonesia Timur.
Dengan
investasi total tahap pertama lebih dari Rp. 1 triliun, Trans Studio akan menjadi magnet baru Indonesia yang tidak hanya akan menyerap turis lokal
dari Indonesia Timur atau kota kota besar lain di Indonesia seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang, namun juga turis dari negara tetangga seperti Singapura,
Malaysia dan Brunei Darussalam.
Trans Studio Theme Park,
adalah taman hiburan indoor yang terbesar di dunia, yang terinspirasi dari
Disneyland dan Universal Studio. Dengan luas total 2.7 hektar, Trans Studio
theme park menyajikan 21 wahana permainan dan berbagai bentuk hiburan
pertunjukan yang terdapat dalam 4 zona dengan tema yang berbeda, yaitu:
(a) Studio Central: dimana pengunjung akan
bisa merasakan bagaimana menjadi bintang dan mengetahui rahasia di balik layar
dari tayangan tayangan favorit Trans TV dan Trans 7.
(b) Lost City : Suatu kawasan seru yang menampilkan petualangan yang
menegangkan ala Indiana Jones
(c) Cartoon City : Dunia penuh warna, fantasi dan keajaiban, dimana
anak-anak akan larut dalam kebahagiaan dan kaum dewasa akan terbuai kenangan
masa kecil yang ceria
(d) Magic Corner : Suasana penuh magis yang membuat Anda begitu yakin
pada apa yang disaksikan karena sensasi yang ditimbulkan.
Berdirinya
Trans Studio di kota Makassar merupakan suatu kebanggaan tersendiri, tiga rekor
Muri telah diraih oleh Trans Studio, yang pertama sebagai Indoor Theme Park
terbesar di Dunia, Poster Gedung terbesar dan Led terpanjang. Trans Studio
merupakan sebuah karya kreativitas anak bangsa dimana dunia televisi yang
tadinya hanya di impian kini telah menjelma menjadi sebuah kenyataan yang
diwujudkan ke dalam sebuah wahana theme park indoor terbesar di dunia berkonsep
From TV to Reality dengan beragam atraksi dan pengalaman yang menghibur.
Gambar : Mall Trans Studio
Sumber
: www.google
Trans Studio Mall, sebuah pusat perbelanjaan
berkelas internasional yang nyaman dan dilengkapi 3 buah atrium yang menakjubkan.
Disini, pengunjung bisa merasakan suasana belanja yang sangat berbeda dibanding
pusat perbelanjaan lain yang ada di Makassar. Suatu pusat perbelanjaan dan
hiburan modern termegah di luar pulau Jawa. Bangunan dengan lima lantai ini
dibangun oleh PT. Trans Kalla Makassar diatas tanah seluas 24 Hektar, dengan
luas bangunan mall 148.000 SQM. Arsitektur bangunan ini sendiri dirancang
khusus oleh DP Arsitek Singapura yang dibantu oleh arsitek lokal Arkonin.
Konsep dari mall ini sendiri adalah international
lifestyle dan family entertainment mall.
Sesuai dengan konsepnya, dari area depan hingga ke belakang seluruhnya
memiliki suasana hiburan. Di depan kita sudah dapat menyaksikan Air Mancur
Bernyanyi, dimana airnya akan bergerak mengikuti ritme musik. Selanjutnya
memasuki area lobby utama mall, pada bagian plafondnya disajikan hiasan
kupu–kupu. Konsep ini sendiri diilhami dari tempat wisata alam Bantimurung yang
merupakan tempat spesies terbanyak kupu - kupu di dunia. Kemudian memasuki
bagian tengah area lower ground terdapat replika perahu phinisi yang cukup
besar, perahu ini sendiri menggambarkan ciri dari orang Bugis Makassar sebagai
pelaut handal pada jaman dahulu. Kemudian pada koridor lower ground terdapat
beberapa kolam air yang menambah sejuknya suasana di sekitar gerai makanan.
Selain itu, pada bagian plafon pada lantai satu dihiasi oleh lampu-lampu yang
menyala secara bergantian mengikuti irama lagu yang dapat dinikmati setiap satu
jam. Dan setiap Sabtu malam, artis dari
Jakarta akan ikut menghibur pengunjung sekaligus dapat melihat dan berinteraksi
langsung serta berfoto dengan para selebriti ini. Sungguh suatu hiburan yang sangat berharga
bagi keluarga.
Gambar : interior mall trans studio
Sumber : dokumentasi januari 2015
Lokasi kawasan Trans Studio Theme Parka dan Trans Studio Mall ini berada di kawasan
Pantai Losari yang merupakan salah satu pusat hiburan di Kota Makassar, kehadiran Mall Trans sebagai pusat perbelanjaan terkemuka, membawa dampak
yang cukup signifikan pada perilaku konsumsi warga Kota Makassar saat ini
terutama dalam hal penciptaan gaya hidup, terlebih lagi Mall Trans juga
menyediakan aneka ragam wahana hiburan serta outlet fast food ”ala dunia Eropa” yang kemudian mendorong warga
Kota Makassar untuk berkunjung guna pemenuhan kepuasan batin maupun fisiologi.
E. Studi Literatur
1. Mega Mall Pluit
Megamall Pluit merupakan pusat
perbelanjaan dengan luas 143.000 m2 yang didukung oleh sarana 2.500
kendaraan. Dengan luas tersebut merupakan langkah untuk mengantisipasi agar
pusat perbelanjaan Megamall Pluit dapat bertahan dalam waktu yang cukup
panjang. Konsep Megamall Pluit tidak semata-mata sebagai fasilitas berbelanja,
tetapi juga rekreasi karena itu dibutuhkan bangunan yang cukup besar.
gambar : Tapak Mega Mall Pluit
Pusat perbelanjaan ini menawarkan
berbagai sarana rekreasi yakni bowling, ice skating, entertaintment center dan
bioskop.
Perancangan pusat perbelanjaan dan
rekreasi yang berada di tepi Waduk Pluit menawarkan sistem koridor tunggal,
juga konsep tersebut memacu terjadi arus pengunjung dalam arah vertikal maupun
horisontal. Disamping memiliki atrium yang besar sekali yang belum pernah ada
di pusat perbelanjaan lain. Atrium tersebut bisa digunakan untuk ruang pameran
yang sangat menarik. Untuk membuat Megamall Pluit selalu kelihatan ramai,
dikembangkan area fast food di bagian luar di sisi bangunan yang bersisian
dengan waduk. Selain itu, juga promenade
yang akan memiliki banyak sudut-sudut menarik dengan kios-kios berpayung.
Dengan begitu, setiap saat pengunjung dapat bersantap fast food atau sekedar
berjalan-jalan di promenade sehingga
Megamall Pluit akan terus terlihat ramai.
Gambar : Struktur Mega Mall
Sumber :
www.google.com
Dengan
hadapan mal ke arah waterfront, maka
di sisi yang berhadapan dengan jalan diolah menjadi ruko. Terdapat 80 buah unit
ruko, dari sisi ruko ini juga terdapat pintu masuk menuju mal. Panjang mal yang
mencapai 400 meter memang membawa konsekuensi, yakni suatu upaya tersendiri
untuk berkeliling dari satu ujung ke ujung
yang lain. Itu sebabnya, di Megamal ini terdapat 3 buah atrium yang
desainnya sangat berbeda. Di bagian tengah akan dijumpai atrium utama yang
sangat besar dan menarik. Di atrium ini terdapat taman bermain anak, dimana
orang tua dapat berbelanja dan meninggalkan anaknya bermain di situ. Tidak jauh
dari taman bermain, terdapat air mancur dan mercusuar yang merupakan rumah
lift. Atrium ini juga didesain sebagai area pameran yang menarik. Dari atrium
utama, sepanjang 75 m ke arah kiri dan kanan akan dijumpai lagi atrium yang
berukuran lebih kecil dengan tema karnaval dan festival. Akhir dari atrium
bertema karnaval akan dijumpai fasilitas-fasilitas rekreasi, seperti bowling, ice skating, bioskop, food court
,food street sesuai dengan temanya karnaval. Sementara daya tarik atrium
bertema fesival lebih pada atraksi berbelanja. Dengan atraksi-atraksi demikian,
pengunjung secara tidak sadar terdorong untuk terus berjalan, berkeliling dan
melakukan cross shopping. Untuk mendorong pengunjung melakukan cross shopping,
hal itu berkaitan dengan strategi barang dagangan. Barang dagangan di
masing-masing toko yang letaknya berseberangan harus saling melengkapi.
Karena
demikian panjangnya bangunan, olahan fasada juga harus memastikan cukup menarik.
Untuk itu terdapat 3 buah pintu masuk. Pintu masuk utama di bagian tengah dan
dua pintu masuk lagi di sebelah kiri dan kanannya dengan jarak 125 meter.
Sistem struktur yang digunakan pda Megamall ini adalah, pondasi dalan tiang
pancang. Tiang pancanmg yang digunakan ada dua macam yakni berukuran 45 cm x 45
cm dengan daya dukung 125 ton untuk bangunan ruko. Kedalaman tiang pancang
berkisar antara 15 hingga 18 m. Sementara jumlah tiang pancang total 2.400
titik.
Gambar : Pusat Perbelanjaan Mega Mall Pluit
Sumber : www.google.com
Sedangkan
sistem struktur atasnya adalah portal terbuka dengan deletasi di lima tempat.
Sementara itu, sebagai alat transportasi vertikal terdapat 40 unit escalator, 2
unit lift ditambah 4 unit lift servis. Mengenai sistem AC, yakni proyek ini
memiliki kekhususan yakni menggunakan chiller yang digerakkan dengan tenaga
uap. Kebutuhan AC mencapai 6.000 TR sehingga diperlukan daya kurang lebih 12
MW.
Gambar : Bentuk
Mega Mall Pluit
Sumber :
www.google.com
ITC Roxy Mas merupakan bangunan
mixed-use seluas 81.500m2 yang terdiri dari pertokoan dan apartemen.
Bangunan ini terletak di Jalan K.H. Hasyim Ashari, Jakarta. Bangunan terdiri
dari 12 lantai ( plus 2 lantai besmen ), empat lantai pertama diperuntukkan
sebagai pertokoan yang terdiri dari 658 kios, sementara apartemen menempati
lantai 6 sampai lantai 12, terdiri dari 120 unit.
Gambar : Tapak Banguan Pusat
Perbelanjaan Mega Mall Pluit
Sumber : www.google.com
ITC
Roxy Mas di bangun diatas lahan seluas 10 Ha, bangunan ITC Roxy Mas menempati
lahan seluas 1,6 Ha, lokasinya berada di pusat kota yang telah dikenal sebgai
area perdagangan sejak zaman dulu, lahan yang seluas 10 Ha dikembangkan sebagai
pusat komersial yang terdiri dari ruko, pertokoan dan apartemen.
Gambar:
Struktur Pusat Perbelanjaan Mega Mall Pluit
Sumber:
www.google.com
Konsep
yang diterapkan pada bangunan ITC Roxy Mas yaitu memasukkan konsep mall pada
desain petokoan yang terdiri dari kios-kios yang menghadap kearah “void”, kalau
dilihat terdapat tekukan-tekukan yang bila dipandang dari segi efisiensi
kesannya seperti membuang ruang. Yang menjdi anchor tenant pada bangunan ITC Roxy Mas adalah pusat kegiatan
rekreasi yang terdiri dari gedung bioskop
dan food court yang diletakkan pada
lantai 4. Hal ini mendorong pengunjung untuk terus aktif sampai kelantai
pertokoan teratas. Sarana transportasi vertikal pertokoan terdiri dari 23 unit
eskalator, tangga, dan 2 unit lift service. Eskalator dan tangga diletakkan di
keempat tepi void. Seluruh unit lift dilengkapi dengan automatic landing device (ALD).
Fasade
bangunan diupayakan dapat mencerminkan fungsi bangunan sebagai pertokoan dan
apartemen. Untuk bagian podium yang fungsinya pertokoan didesain masif,
mengingat jenis kegiatan perbelanjaan berorientasi ke dalam. Namun begitu,
bidang masif di keempat dinding podium diimbangi oleh glass curtain wall yang terdapat pada kedua sudut podium. Bidang
transparan ini sebagai sarana untuk mengundang orang masuk ke dalam pertokoan.
Gedung
ITC Roxy Mas ini mendapat suplai daya dari PLN 6.230 kVA. Sementara daya untuk
keperluan darurat di gunakan genset 5 x 1.250 kVA. Sumber air bersih dari PAM
dengan kapasitas 500 m³/hari, sedangkan kapasitas ground reservoir 2 x 450 m³.
kapasitas tangki bawah diperuntukkan melayani pertokoan dan apartemen. Kedua
tangki header yang berupa bak reservoir. Tujuannya, bila salah satu tidak
difungsikan untuk keperluan pembersihan, kebutuhan air bersih gedung dapat
tetap terlayani. Dengan alasan yang sama, tangki atap dengan kapasitas 60 m³
didesain dengan 4 cubicle, dimana cubicle tersebut bisa dipisah dan digabung.
Pertokoan
dikondisikan dengan AC, sementara apartemen hanya instalasi AC-nya saja yang
dipersiapkan. Total kebutuhan untuk pertokoan sebesar 1.850 TR, dan dibagi
menjadi rata-rata 5 zone/lantai. Sistem AC yang digunakan water cooled package dengan kompresor janis screw. Sedangkan cooling
tower-nya terdiri dari 4 unit kapasitas 800 ton/unit. Gedung ini juga
dilengkapi dengan building automation
system (BAS) yang dapat memonitor seluruh bangunan dan mengontrol sebagian
peralatan M & E.
NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX
<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB I
LANJUTAN BAB III>>>>>>>>>>>>
NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX
<<<<<<<<<<KEMBALI KE BAB I
LANJUTAN BAB III>>>>>>>>>>>>
No comments:
Post a Comment
Semoga Artikell Kami Bermanfaat,,,,,,,,,, Jagan Lupa Langganan dan Membagikan,,,,,,,,,!