Home

Media Informasi Seputar Arsitektur

Tuesday, May 17, 2016

Skripsi Perumahan Buru PT. KIMA Konsep Arsitektur Hijau BAB I



 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Peningkatan pertumbuhan penduduk di wilayah perkotaan, baik secara migrasi alami dan urbanisasi mengakibatkan aktivitas penduduk perkotaan meningkat. Seiring dengan laju pertumbuhan dan permukiman dengan sarana dan prasarana pelengkapnya (perkantoran, perdagangan, sekolah dan sebagainya). Peningkatan kebutuhan akan permukiman tersebut bukan hanya sebagai tempat berteduh, melainkan juga sebagai tempat berusaha dalam meningkatkan penghasilan serta sebagai wahana dalam bersosilisasi.
     Bagi sebuah lingkungan perkotaan, permukiman merupakan bagian bagian terbesar pembentuk struktur ruang perkotaan. Menurut Undang–undang No. 7 tahun 2007, permukiman mengandung pengertian sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan perumahan dan permukiman (Undang-Undng Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2007. Tentang Perumahan dan Permukiman. 2007).
Dalam pembuatan sebuah perencanaan perumahan yang dapat menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat, perlu dipertimbangkan secara menyeluruh aspek-aspek dalam perencanaannya. Peran pemerintah diperlukan sebagai pembangun perumahan atau paling tidak memfasilitasi pembangunan perumahan, serta sebagai pengendali pembangunan perumahan. Arahan pembangunan tersebut tidak hanya berhenti sampai pembangunan perumahan saja, tetapi juga ditujukan pada pembangunan permukiman.
Kota Makassar sebagai salah satu wilayah terpadu di Indonesia bagian Timur memiliki luas wilayah 175,77 km2. Dengan jumlah penduduk sebesar 1.369.606jiwa pada tahun 2012, maka kepadatan penduduk kota Makassar mencapai 35.000 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sekitar 1.67% setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan prumahan bagi masyarakat dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang cukup pesat. (Sumber: Kontor BPS tingkat I Sul-Sel. 2013).
PT. (Persero) Kawasan Industri Makassar adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang merupakan Kawasan Industri yang pertama di Kawasan Timur Indonesia.  PT. (Persero) Kawasan Industri Makassar berlokasi di Kelurahan Daya dan Bira Kecamatan Biringkanaya, terbentang diatas areal seluas 203 Ha dan akan dikembangkan menjadi 703 Ha. Berada sekitar 15 Km dari pusat Kota Makassar yang sekaligus sebagai Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Kima dapat ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut Soekarno Hatta melalui jalur bebas hambatan (Tol) dan 20 menit dari Bandar Udara Hasanuddin yang menjadikan Kima sangat strategis sebagai pusat pengembangan berbagai jenis industri di Kawasan Timur Indonesia.
Manajemen pembangunan perumahan di Makassar saat ini, membuat para pengembang (developer) menawarkan berbagai macam konsep dalam membangun sebuah perumahan, mulai dari konsep mediterania, arsitektur hijau, dll. Tetapi, konsep yang paling banyak digunakan dan diminati saat ini yaitu konsep modern minimalis. Melihat fenomena pembangunan perumahan saat ini yang paling tepat ialah rumah dengan konsep arsitektur hijau dan berwawasan lingkungan merupakan hal yang harus diperhitungkan dalam merencanakan sebuah perumahan.
Dengan penerapan konsep ini, Kita bisa mengurangi pemborosan energi dan berujung pada menghambat efek pemanasan global. Meningkatnya efek pemanasan global yang mengakibatkan bumi semakin panas dan buruk bagi kehidupan makhluk hidup di planet bumi tentu membuat bergidik. Sebenarnya proses pemanasan bumi terjadi akibat ulah manusia juga. Banyak aktivitas kita sehari- hari yang pada akhirnya malah menyumbangkan “panas” pada bumi.
Manusia dengan berbagai cara akhirnya berupaya mengatasi dampak pemanasan global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menciptakan hunian yang lebih hijau (green house) atau ramah lingkungan (eco-friendly house). Pada dasarnya, rumah hijau menerapkan konsep rumah hemat energi, terutama banyak memanfaatkan pengudaraan dan pencahayaan alami untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan pendingin ruangan.
Selain itu, konsep rumah hijau termasuk meminimalisasi penggunaan sumber daya alam ketika proses pembangunan rumah, memilih material bangunan yang ramah lingkungan, keberadaan taman dalam rumah, serta memilih lampu hemat energi yang tepat guna sehingga menghemat penggunaan listrik secara efisien. Untuk membangun hunian jenis ini juga tidak memerlukan biaya tinggi.
Selain faktor pemanasan global. Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia. Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pemukiman dan kebutuhan prasarana dan sarana. Selain itu kondisi perekonomian masyarakat khususnya Makassar masih sementara dalam proses peningkatan. Jadi dalam hal ini masyarakat dengan perekonomian menengah kebawahlah yang menjadi sasaran perumahan.

B.       Rumusan Masalah
1.    Non arsitektural
a.       Bagaimana merencanakan suatu kesatuan fisik perumahan dan permukiman yang sesuai aturan dan landasan pembangunan serta peruntukannya ?
2.    Arsitektural
a.       Bagaimana merencanakan bentuk fisik unit-unit bangunan yang  lebih hijau dan ramah lingkungan sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup penghuni dan lingkungan sekitarnya?
b.      Bagaimana bentuk penataan massa perumahan dan sirkulasi tapak?
c.       Bagaimana menerapkan konsep arsitektur hijau dalam penataan lingkungan site, pencapaian, sistem sirkulasi dan utilitas, sarana dan prasarana perumahan?

C.      Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1.    Tujuan pembahasan
a.       Mengetahui sejauh mana kebutuhan perumahan dan permukiman yang sesuai aturan dan landasan pembangunan?
b.      Bagaimana desain bentuk/fasade rumah berkonsep arsitektur hijau yang sesuai aturan dan landasan pembangunan perumahan?
c.       Bagaimana mengatur sirkulasi dalam tapak yang dapat mendukung aktvitas penghuni pada perumahan?
d.      Bagaimana perencanaan yang akan di terapkan dalam penataan lingkungan site, pencapaian, sistem sirkulasi dan utilitas, sarana dan prasarana perumahan sesuai konsep arsitektur hijau?
2.      Sasaran pembahasan
a.       Mengemukakan pemecahan permasalahan manajemen pengelolahan perumahan dan permukiman yang sesuai aturan dan landasan pembangunan dari persfektif arsitektur hijau,
b.      Mengetahui criteria-kriteria arsitektur hijau dalam desain bentuk rumah yang nantinya akan dibuat.
c.       Menempatkan dan membuat sisrkulasi/penzoningan dengan pendekatan atraksi bangunan dengan aktvitas penghuni pada perumahan.
d.      Menerapkan prinsip arsitektur hijau dalam penataan lingkungan site, pencapaian, sistem sirkulasi dan utilitas, sarana dan prasarana perumahan yang akan dibuat.


D.      Lingkup Pembahasan
1.    Meninjau permasalahan yang timbul dibidang perumahan dalam usaha meningkatkan pertumbukan ekonomi daerah sebagai pengantar ke pokok pembahasan.
2.    Meninjau hal-hal spesifik dari perumahan yang meliputi:
a.       Kegiatan yang akan diwadahi.
b.      Fasilitas yang akan disediakan untuk menunjang kegiatan Perumahan.
3.      Mengadakan studi arsitektur dalam merencanakan fasilitas berupa prasarana dan sarana perumahan yang meliputi;
a.       Penentuan kebutuhan ruang dan besaran ruang berdasarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
b.      Mengungkapkan pola tata ruang dan tata massa.
c.       Penentuan lokasi dan site yang tepat.
4.      Memberikan ulasan atau solusi dalam penataan lingkungan site, pencapaian, sistem sirkulasi dan utilitas, sarana dan prasarana perumahan.

E.       Metode dan Sistematika Pembahasan
1.    Metode pembahasan
         Metode pembahasan yang digunakan adalah studi literatur, studi lapangan, studi komporasi yang dianalisis secara deskriptif dengan menguraikan komponen masalah dan kaitannya secara keseluruhan, dengan cara mengidentifikasi masalah yang ada, menganalisa dan menyimpulkan berdasarkan studi pustaka, penelitian dan wawancara.
         Kesimpulan yang digunakan untuk menyusun konsep dasar perencanaan yang selanjutnya diterapkan dalam perencanaan fisik bangunan.
2.    Sistematika pembahasan
         Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tuntutan permasalahan yang ada, maka pembahasan ini diuraikan dalam beberapa tahapan dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:


BAB I             : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasarana pembahasan, linkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan.
BAB II            : Studi Pustaka
Merupakan bagian tahap penyajian data yang mengungkapkan secara umum mengenai perumahan dengan konsep arsitektur hijau berupa obyek pokok yang akan dihadapi.
BAB III          : Tinjauan Khusus
Mengemukakan tinjauan khusus mengenai perumahan dan arsitektur hijau sebagai obyek perencanaan serta faktor penentuan pengadaannya.
BAB IV          : Penutup
Yang meliputi kesimpulan
BAB V            : Acuan Dasar Perancangan
Merupakan landasan konseptual perencanaan yang dihasilkan dari analisa pendekatan konsep perencanaan, untuk ditransformasikan ke dalam perancangan fisik bangunan.

NOTE. UNTUK FILE MENTAH SILAHKAN KOMENTAR DAN SERTAKAN EMAIL ANDA, DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN LINK DOWNLOADX


No comments:

Post a Comment

Semoga Artikell Kami Bermanfaat,,,,,,,,,, Jagan Lupa Langganan dan Membagikan,,,,,,,,,!